Apa Saja Keuntungan Menggunakan Jasa Aqiqah?

Apa Saja Keuntungan Menggunakan Jasa Aqiqah?

Pelaksanaan aqiqah merupakan salah satu bentuk rasa syukur orang tua kepada Allah SWT atas kelahiran sang buah hati. Hukum aqiqah menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan).

Waktu yang paling utama dalam melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh atau seminggu setelah kelahiran bayi. Hal ini berdasarkan dari hadist: 

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »

Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.”

(HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah no. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Kemudian, untuk pelaksanaan aqiqah pada dasarnya tidaklah ribet, hanya saja dengan berkembangnya zaman, sekarang ini pelaksanaan aqiqah bisa jauh lebih mudah dan praktis dengan menggunakan jasa aqiqah.

Jasa aqiqah adalah suatu layanan jasa yang menyediakan kemudahan dan kepraktisan dalam pelaksanaan aqiqah anak. 

Lantas, apa saja keuntungan apabila menggunakan jasa aqiqah?

Menghemat Waktu

Menggunakan jasa aqiqah artinya kita sebagai orang tua bisa lebih menghemat waktu, tidak perlu mencari hewan sembelih, memasak, mengemas makanan, dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan, semua proses dimulai dari penyiapan hewan sembelih, proses penyembelilhan, pemilihan bahan baku masakan, mengemas makanan, dan seterusnya sudah di-handle oleh jasa aqiqah.

Hewat Sehat & Sesuai Syariat

Hampir keseluruhan jasa aqiqah memberikan jaminan hewan aqiqah yang sehat dan sesuai syariat, seperti halnya Pelangi Aqiqah yang sudah terjamin dari segi hewan, pemotongannya, bahan baku masakan, pengolahannya, hingga sampai ke tangan konsumen semua dilakukan dengan aman, nyaman, dan halal. Terlebih lagi untuk Pelangi Aqiqah ini sudah memiliki sertifikasi halal MUI.

Beragam Pilihan Paket

Jasa aqiqah biasanya memiliki beragam pilihan paket aqiqah, dengan adanya beragam pilihan ini tentu saja kita bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan. Pelangi Aqiqah sebagai jasa layanan aqiqah terlengkap pertama se-Indonesia, memiliki berbagai macam pilihan paket aqiqah. Informasi lebih lanjut bisa chat melalui WhatsApp, klik di sini.

Lebih Praktis

Menggunakan jasa aqiqah tentu saja lebih praktis, kita sebagai orang tua tinggal memilih paket aqiqah sesuai kebutuhan, kemudian pihak layanan jasa aqiqah lah yang akan memproses semua keperluan aqiqah. Selain praktis, tentu saja menggunakan jasa aqiqah dapat banyak menghemat waktu dan tenaga.

Ada Promo dan Bonus Menarik

Layanan jasa aqiqah juga biasanya mempunyai promo dan bonus menarik. Seperti hal nya dengan layanan jasa aqiqah yang ada di Pelangi Aqiqah, ada beragam promo dan bonus menarik setiap bulannya. Ayah dan Bunda bisa lihat langsung setiap promo terbaru melalui Instagram Pelangi Aqiqah di @pelangiaqiqah, atau untuk lebih fast respon bisa tanyakan langsung melalui WhatsApp CS Pelangi Aqiqah, klik di sini.

Itulah beberapa keuntungan yang bisa Ayah dan Bunda dapatkan apabila menggunakan jasa aqiqah untuk melaksanakan proses aqiqah sang buah hati. Semoga bisa bermanfaat dan Ayah Bunda yang sudah mempunyai niat untuk melaksanakan aqiqah sang buah hati diberikan jalan kemudahan oleh Allah SWT, Aamiin Allahuma Aamiin.

TATA CARA MENYEMBELIH HEWAN AQIQAH AGAR HALAL DIMAKAN

TATA CARA MENYEMBELIH HEWAN AQIQAH AGAR HALAL DIMAKAN

BOGOR, Pelangiaqiqah.com – Tata Cara Menyembelih Hewan Aqiqah Agar Halal Dimakan

Aqiqah umumnya dikaitkan dengan perayaan kelahiran bayi atau walimah al maulid sebagai tanda syukur kepada Allah dengan penyembelihan hewan Aqiqah.

Baca Juga Pelangi Aqiqah Cabang Bandung Akan Segera Dibuka

Ustadz Muhammad Ajib MA dalam bukunya Fiqih Aqiqah Prespektif Mazhab Syafii menjelaskan, Hukum Aqiqah menurut sebgaian ulama atau jumhur ulama yakni sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat diutamakan (semi wajib).

Hal ini sesuai hadits Nabi SAW.

عَنْ قَتَادَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَمُرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى

Dari Qatadah dari Al Hasan dari Samrah dari Nabi shallallahu `alaihi wasallam, beliau bersabda: “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, maka hendaklah disembelihkan untuknya pada hari ketujuh (dari kelahirannya), dicukur rambutnya dan diberi nama.” (HR. Ibnu Majah) [ No. 3165 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Shahih.

Baca Juga Contoh Undangan Aqiqah Lewat WA Bisa di Edit Lewat Hp

Hewan aqiqah boleh dengan kambing, sapi atau unta. Namun umumnya Muslim di Indonesia memakai hewan kambing untuk aqiqah.

Para ulama madzhab Syafiiy mensunnahkan bagi yang mengaqiqahi anaknya untuk ikut serta hadir menyaksikan proses penyembelihan hewan aqiqah.

Berikut Tata Cara Penyembelihan Hewan Aqiqah / Qurban Sesuai Ajaran Islam

 

1. Menghadapkan Ke Kiblat

Bagi penyembelih atau tukang jagal hewan aqiqah / qurban disunnahkan menghadap ke kiblat. Begitu juga dengan hewan yang akan disembelih dihadapkan ke kiblat.

قَالَ الشافعي: ” وَأُحِبُّ أَنْ يُوَجِّهَ الذَّبِيحَةَ إِلَى الْقِبْلَةِ “.

Saya (Imam As-Syafii) menyukai agar sembelihan dilakukan dengan menghadapkannya ke arah kiblat (Al-Hawi: 15/94)

 

2. Membaca Basmalah

Bagi penjagal hewan (penyembelih hewan) untuk membaca basmalah sebelum menyembelih aqiqah.

Imam an-Nawawi (w. 676 H) rahimahullah dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab menyebutkan bahwa membaca basmalah ketika menyembelih hukumnya mustahab (sunnah). Termasuk juga ketika berburu dengan tombak dan anjing. 

Seandainya sengaja tidak membaca basmalah maka sesembelihannya tetap sah. Namun dihukumi makruh jika sengaja tidak membaca basmalah.

قَالَ الشَّافِعِيُّ رَحِمَهُ اللَّهُ: ” وَيَقُولَ الرَّجُلُ عَلَى ذَبِيحَتِهِ بِاسْمِ اللَّهِ “.

Hedaklah hewan disembelih dengan menyebut nama Allah (Al-Hawi: 15/95).

 

3. Membaca Takbir

Setelah membaca basmalah, kemudian membaca takbir (Allahu Akbar).

Para ulama syafiiyah sepakat bahwa disunnahkan membaca takbir bersamaan dengan basmalah. 

Para ulama syafiiyah sepakat bahwa disunnahkan membaca takbir bersamaan dengan basmalah. Maka hendaklah dia mengucapkan 

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهِ أَكْبَرُ

“Bismillahi wallahu akbar”

Artinya: Dengan menyebut nama Allah dan Allah yang Mahabesar

4. Membaca Sholawat Nabi

Setelah membaca basmalah dan takbir, disunnahkan pula membaca sholawat atas Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Imam Nawawi menyebutkan bahwa disunnahkan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam bersamaan dengan basmalah ketika menyembelih qurban.

Hal ini sebagaimana yang dinaskan oleh Imam Syafiiy dalam kitab al-Umm dan dibenarkan oleh Imam Asy-Syairozi dan ulama Syafiiyah lainnya.

5. Membaca Doa

Selain membaca basmalah, takbir dan shalawat, disunnahkan juga berdoa dengan mengucapkan doa berikut. 

، اللهم إن هذه عقيقة فالن

Latin: Allahumma minka wa ilaika, Allahumma inna hadzihi aqiqotu fulan. Atinya: Ya Allah ini darimu dan untukmu, ya Allah sesunguhnya ini aqiqahnya fulan.

Doa aqiqah / qurban lainnya: Dari Jabir yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. mengurbankan dua ekor domba di Hari Raya Kurban, dan Nabi SAW mengucapkan kalimat berikut saat menyembelih keduanya:

“وجهت وجهي للذي فطر السموات وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ، وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ، وَعَنْ مُحَمَّدٍ وأمته”

Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan Yang menciptakan langit dan bumi dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah bagi Allah Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi­Nya, dan dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah orang yang mula-mula berserah diri (kepada-Nya). Ya Allah, kurban ini dari Engkau, ditujukan kepada Engkau, dari Muhammad dan umatnya.

6. Menyembelih Di Leher atau Pangkal Leher

قال الشافعي: ” (قال) وَالذَّكَاةُ فِي الْحَلْقِ وَاللَّبَّةِ وَهِيَ مَا لَا حَيَاةَ بَعْدَهُ إِذَا قُطِعَ وَكَمَالُهَا بأربعٍ الْحُلْقُومِ وَالْمَرِيءِ وَالْوَدَجَيْنِ

Penyembelihan dilakukan di leher atau pangkal leher, dimana sudah tidak ada lagi nyawa  ketika ia sudah dipotong, dan untuk lebih sempurna maka sembelihan harus memotong empat hal: al-hulqum (saluran pernafasan), al-marri’ (saluran makan dan minum), al-wadajain yaitu dua saluran pembuluh darah. (Al-Hawi: 15/87).

7. Tidak Menyakiti Hewan Saat Dibawa ke Tempat Penyembelihan

Imam Al-Mawardi menyatakan hendaknya hewan qurban di bawa ke tempat penyembelihan dengan baik, tidak kasar, dan menggulingkannya pun hendaknya dilakukan dengan baik pula, tidak kasar.

أَحَدُهَا: أَنْ تُسَاقَ إِلَى مَذْبَحِهَا سَوْقًا رَفِيقًا وَتُضْجَعَ لِذَبْحِهَا اضْجَاعًا قَرِيبًا وَلَا يُعَنَّفُ بِهَا فِي سَوْقٍ وَلَا اضْجَاعٍ فَيَكْرَهُهَا وَيُنَفِّرُهَا.

8. Berikan Hewan Air Sebelum Disembelih

وَالثَّانِي: أَنْ يَعْرِضَ عَلَيْهَا الْمَاءَ قَبْلَ ذَبْحِهَا خَوْفًا مِنْ عَطَشِهَا الْمُعِينِ عَلَى تَلَفِهَا؛ وَلِيَكُونَ ذَلِكَ أَسْهَلَ عِنْدَ سَلْخِهَا وَتَقْطِيعِهَا، وَلَا يَعْرِضُ عَلَيْهَا الْعَلَفَ لِأَنَّهَا لَا تَسْتَسْمِنُ بِهِ إِلَى حِينِ الذَّبْحِ، فَيَكْثُرُ بِهِ الْفَرْثُ إِلَّا أَنْ يَتَأَخَّرَ زَمَانُ الذَّبْحِ فَيَعْرِضُ عَلَيْهَا كَالْمَاءِ.

Sebelum dilakukan penyembelihan hendaknya hewan qurban tersebut diberikan air untuk dia minum, khawatir kehausan sehingga bisa membuat dia mati sebelum disembelih, dan yang demikian juga bisa membantu mempermudah proses mengulitinya, dan jangan diberikan makan, karena hanya akan menambah kotorannya saja, kecuali jika waktu penyembelihan diundur, maka baik juga diberikan makanan.

9. Tidak Mengasah Pisau Didepan Hewan

وَالثَّالِثُ: أَنْ يُخْفِيَ عَنْهَا إِحْدَادَ الشِّفَارِ فِي وُجُوهِهَا فَرُبَّمَا نَفَّرَهَا وَقَدْ وَرَدَ الْخَبَرُ بِأَنْ لَا تُحَدَّ الشِّفَارُ فِي وُجُوهِهَا.

Hendaknya tidak mengasah pisau/pedang dihadapan hewan qurban, karena khawatir bisa membuatnya berlari (takut), karena ada riwayat yang menyebutkan bahwa dilarang mengasah pisau/pedang diadapan hewan sembelihan.

10. Tidak Menyembelih di Depan Hewan Lainnya

وَالرَّابِعُ: أَنْ لَا يَنْحَرَ بَعْضَهَا فِي وُجُوهِ بَعْضٍ فَقَدْ جاء فيه الأثر؛ ولأنه رما نفرها ذلك.

Hendaknya tidak menyembelih hewan qurban persis dihadapan hewan qurban lainnya, karena khawatir bisa membatnya berlari (takut).

11. Mengikat Sebagian Anggota Badan Hewan

والخامس: أن يعقل بعض قوائمهما وَيُرْسِلَ بَعْضَهَا وَلَا يَعْقِلَ جَمِيعَهَا فَتُرْهَقَ، وَلَا يُرْسِلَ جَمِيعَهَا فَتَنْفِرَ.

Ketika penyembelihan, hendaknya mengikat sebagian anggota badannya saja dan melepaskan sebagian yang lainnya. Tidak mengikat semua bagian dari aggota badannya khawatir ia mati karena tercekik, dan tidak pula melepas semuanya khawatir hewan tersebut lari/kabur.

12. Membaringkan atau Menggulingkan Hewan

وَالسَّادِسُ: أَنْ يَنْحَرَ الْإِبِلَ قِيَامًا لِقَوْلِهِ تَعَالَى: {فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا} (الحج: 36) أَيْ سَقَطَتْ وَتُذْبَحُ الْبَقَرُ وَالْغَنَمُ مَضْجُوعَةً فَإِنْ خَافَ نُفُورَ الْإِبِلِ إِذَا نُحِرَتْ قِيَامًا نَحَرَهَا بَارِكَةً غَيْرَ مَضْجُوعَةٍ.

Hendaknya penyembelihan onta dilakukan dengan posisi onta berdiri, sedangkan sapi dan kambing dilakukan dengan posisi keduanya dibaringkan/digulingkan.

13. Mengarahkan Pisau ke Depan dan Belakang dengan Cepat

وَالسَّابِعُ: أَنْ يَكُونَ الذَّبْحُ بِأَمْضَى شِفَارٍ وَجَدَهَا وَيُمِرُّهَا ذَهَابًا وَعَوْدَةً فِي قُوَّةِ اعْتِمَادٍ وَسُرْعَةِ تَوْجِيَةٍ لِرِوَايَةِ ابْنِ الْأَشْعَثِ عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ قَالَ النَّبِيُّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ – ” إن الله كتب عَلَى كُلِّ شيءٍ فَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذَّبْحَ وَلْيُحِدَّ أَحَدَكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ “

Hendaknya penyembelihan dilakukan dengan menggorokkan pisau kedepan dan kebelakang dengan kuat dan cepat serta dengan pisau yang tajam. Sesuai denagn hadits riwayat Ibn Al-Asy’as dari Syaddad bin Aus, nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah swt sudah mewajibkan untuk segala sesuatu, jika kalian menyembelih maka perbaguslah dalam penyembelihan, dan tajamkanlah pisau kalian, serta tenangkanlah hewan sembelihannya.

14. Menyembelih di Pagi Hari

Imam Nawawi menyebutkan bahwa disunnahkan menyembelih hewan aqiqah atau qurban pada pagi hari setelah matahari terbit. 

Syarat hewan Aqiqah Dalam madzhab Syafi’iy hewan aqiqah hanya boleh disembelih jika telah memenuhi syarat berikut:

1. Unta minimal sudah berumur 5 tahun

2. Sapi minimal sudah umur 2 tahun

3. Kambing minimal sudah umur 2 tahun

4. Domba minimal sudah umur 1 tahun

5. Hewan aqiqah tidak cacat.

Sama Seperti di Pelangi Aqiqah , Hewan yang kami sediakan sudah melalui pemeriksaann kesehatan oleh dokter hewan dan Prinsip Pemeliharaan Hewan yang menganut Syariat Islam.

Untuk Bunda yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah yang berlokasi di Bogor.

Tidak perlu khawatir jika Anda yang tinggal di luar wilayah Bogor ingin memesan layanan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah, Anda dapat menghubungi langsung CS kami melalui WA klik disini.

Lihat Juga BERAGAM MANFAAT MEMBACAKAN BUKU UNTUK SI KECIL

Bagaimana Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Bagaimana Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Kelahiran seorang anak sudah semestinya disambut dengan kebahagiaan oleh seluruh keluarga. Maka tak heran kalau kelahiran bayi banyak disyukuri dengan berbagai acara. Salah satu yang umum digelar keluarga muslim adalah dengan melaksanakan aqiqah.

Waktu pelaksanaan aqiqah yang dianjurkan adalah tepat seminggu setelah bayi dilahirkan. Lalu jika kelahiran sang anak jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan, bagaimana hukumnya melaksanakan aqiqah di bulan Ramadhan?

Jawabannya tentu boleh sebab tidak ada hadist yang menjelaskan tentang hukum larangan melaksanakan aqiqah pada bulan Ramadhan. Bahkan kita dilarang untuk mempercayai akan terjadinya hal buruk jika melaksanakan aqiqah di bulan ramadhan.

Selain bulan ramadhan, aqiqah juga dapat dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, Muharram dan bulan-bulan lainnya. Itu berarti aqiqah dapat dilaksanakan kapan saja selagi anak belum mencapai usia baligh. Apabila telah mencapai usia baligh, itu artinya orang tua tidak lagi terbebani untuk melakukan aqiqah.

Adakah Dalil Larangan Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Hukum aqiqah dan dalil aqiqah dalam islam

Tidak ada dalil maupun hadist yang membahas tentang larangan untuk melaksanakan aqiqah pada bulan Ramadhan. Bahkan saat Anda ingin melaksanan aqiqah pada bulan Dzulhijjah, Muharram dan bulan-bulan lainnya pun tetap diperbolehkan, dapat disesuaikan dengan hari kelahiran anak Anda.

Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk melaksanakan aqiqah seminggu setelah anak dilahirkan, sesuai dengan sabda-nya pada hadist berikut:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى


Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Mengenai Hari Baik dan Hari Buruk Aqiqah

Dikutip dari situs islam.nu.or.id, pemakaian Primbon yang berisi perhitungan mengenai hari baik dan hari buruk merupakan salah satu fenomena yang marak di Indonesia, utamanya Jawa. Tak sedikit masyarakat yang sampai saat ini menyelenggarakan acara seperti pernikahan, membangun rumah, atau bahkan penentuan hari aqiqah. Bila hitungannya baik, maka hajatannya dilanjutkan.

Akan tetapi apabila hitungannya menghasilkan buruk, maka dicarikan hari lain. Perhitungan semacam ini juga banyak didapati pada budaya non-islam, semisal budaya Tiongkok dengan Feng-Shui-nya.

Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya disini. Namun secara garis besar, tindakan semacam ini sebaiknya dijauhi.Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita untuk mendatangi dukun atau paranormal untuk bertanya suatu hal padanya dan mempercayai apa yang dia katakan.

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230, dari Shofiyah, dari beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari dijelaskan oleh Imam Nawawi: “Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk mengulangi shalatnya.” (Syarh Shahih Muslim, 14: 227)

Dengan demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa ada satu hari yang baik, karena secara tidak langsung sama dengan mengatakan bahwa hari yang lain tidak baik. Untuk lebih detailnya lihat penjelasan dari Cak Nun:

Rekomendasi Jasa Aqiqah Jabodetabek

Chef Awal Pelangi Aqiqah

Kami merekomendasikan Pelangi Aqiqah sebagai bagian dalam acara aqiqah buah hati Anda. Mengapa harus Pelangi Aqiqah? Kami memiliki keunggulan yang mungkin tidak dapat ditemukan di tempat penyedia aqiqah lainnya.

Sebagai penyedia layanan paket aqiqah, kami adalah layanan jasa paket aqiqah Jabodetabek paling lengkap untuk anak laki-laki dan anak perempuan. Semua menu dan kebutuhan untuk aqiqah anak Anda akan dipersiapkan dengan baik.

Kami sangat memperhatikan setiap hewan yang akan diaqiqahkan dengan mengecek kondisinya. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Selain itu, pemrosesannya juga dilakukan secara higienis. Dari segi kebersihan yang selalu kami jaga dan juga pemilihan bahan baku agar dapat tercipta makanan yang berkualitas.

Pelangi Aqiqah sudah berdiri lebih dari 6 tahun dengan tenaga kerja yang profesional. kami sudah melayani lebih dari 10.000 konsumen dengan pelayanan maksimal, karena kepuasan konsumen adalah hal yang paling utama bagi kami.

Kesimpulan

Jawaban atas pertanyaan mengenai hukum pelaksanaan aqiqah di bulan Ramadhan adalah diperbolehkan. Hal tersebut berdasarkan dengan tidak adanya hadist yang menerangkan larangan beraqiqah di bulan Ramadhan. Bahkan, kita tidak boleh beranggapan jika melakasanakan aqiqah di tanggal atau hari tertentu bisa mendatangkan keburukan.

Sekian untuk pembahasan Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan semoga bermanfaat. Anda bisa berbagi kebaikan dengan menyebarkan artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman melalui Facebook, Instagram atau Grup WhatsApp. Sebarkan kebaikan, luaskan manfaat

Berapa Jumlah Hewan Aqiqah untuk Anak Perempuan?

Berapa Jumlah Hewan Aqiqah untuk Anak Perempuan?

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa aqiqah dilaksanakan pada hari ke-7 selepas kelahiran sang buah hati. Aqiqah juga dilakukan sebagai wujud kebahagiaan dan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas lahirnya buah hati. Adapun dalam pelaksanaan aqiqah, ada hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah mengenai pemilihan dan penentuan hewan aqiqah.

Pada artikel sebelumnya, penulis sudah membahas mengenai jumlah hewan aqiqah untuk anak laki-laki. Maka, untuk melengkapi tema pembahasannya, kali ini penulis akan membahas mengenai jumlah hewan aqiqah untuk anak perempuan.

Jumlah Hewan Aqiqah Perempuan

Dilansir dari halaman islam.nu.or.id, aqiqah bagi anak perempuan disunnahkan satu ekor kambing. Hal ini didasarkan kepada riwayat Ummu Kurz al-Ka’biyyah ra yang bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai aqiqah:

01

“Sunnah untuk disembelih (beraqiqah) dua ekor kambing yang sama bagi anak laki-laki dan satu ekor kambing bagi anak perempuan karena didasarkan kepada riwayat Ummu Kurz ra, ia bertanya kepada Rasulullah saw tentang aqiqah, lantas Rasul pun menjawab, ‘Bagi anak laki-laki dua ekor kambing yang sama, dan bagi anak perempuan satu ekor kambing” (Lihat Abu Ishaq as-Sirazi., al-Muhadzdzab fi Fiqh al-Imam asy-Syafi’i, Bairut-Dar al-Fikr, tt, juz, 1, h. 241)

Mengapa Ada Perbedaan Jumlah Hewan Aqiqah?

Adanya perbedaan mengenai jumlah hewan aqiqah antara anak laki-laki dan anak perempuan tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial orang Arab dan bangunan pemikiran mereka ketika itu. Kehadiran anak laki-laki lebih mereka harapkan ketimbang anak perempuan. Dengan kata lain, kebahagiaan mereka saat mendapat anak laki-laki melebihi kebahagiaan dari anak perempuan.

Demikian pembahasan mengenai jumlah hewan aqiqah untuk anak perempuan, semoga bermanfaat. Sekedar informasi tambahan, bagi Anda yang ingin melaksanakan aqiqah sang buah hati, kami merekomendasikan jasa layanan Aqiqah Pertama Terlengakap Se-Indonesia, yaitu Pelangi Aqiqah. Untuk lebih lanjut mengenai Pelangi Aqiqah silakan klik link di bawah. Atau untuk respon lebih cepat, silakan hubungi CS kami di sini.

Baca Juga: Aqiqah Anak di Pelangi Aqiqah? Ini Dia Keuntungannya

Sampai Kapan Batas Waktu Aqiqah? Berikut Penjelasannya

Sampai Kapan Batas Waktu Aqiqah? Berikut Penjelasannya

Banyak pertanyaan muncul di kalangan masyarakat muslim mengenai pelaksanaan aqiqah, terutama ayah dan bunda yang sebentar lagi akan mempunyai momongan baru. Mulai dari hukum aqiqah, tata cara aqiqah, hingga memilih jasa aqiqah terbaik. Hampir semua pembahasan mengenai aqiqah bisa Anda temukan di halaman Blog Pelangi Aqiqah.

Perlu kita ketahui bahwa waktu aqiqah terbaik adalah seminggu atau tujuh hari setelah kelahiran sang buah hati. Namun terkadang pelaksanaan aqiqah di hari ketujuh tidak bisa dilangsungkan tepat pada waktunya. Hal tersebut mungkin bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Lantas, bagaimana sebagai orangtua yang sudah berniat mengaqiqahkan anaknya di hari ketujuh namun menjadi luput disebabkan berbagai faktor yang terjadi? Berikut pembahasannya.

Aqiqah Tanggung Jawab Siapa?

Sebelumnya kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai siapa yang menanggung biaya aqiqah. Ulama Syafi’iyah menyebutkan bahwa aqiqah itu dituntut dari orang tua yang menanggung nafkah anak.

Orang yang tidak menanggung nafkah anak tidak membiayai aqiqah kecuali atas izin yang menanggung nafkah yaitu orang tua. Orang tua lah yang mengeluarkan biaya aqiqah dari hartanya dan bukan harta anak.

Seperti yang dilansir dari Rumaysho, Ash Shon’ani rahimahullah mengatakan:

Menurut Imam Asy Syafi’i, akikah itu dituntut dari setiap orang yang menanggung nafkah si bayi. Sedangkan menurut ulama Hambali, akikah itu dituntut khusus dari ayah, kecuali jika ayahnya tersebut mati atau terhalang tidak bisa memenuhi akikah. Sedangkan dalam lafazh hadits disebutkan penyembelihan akikah dengan kalimat pasif (yaitu disembelih atau tudz-bahu). Lafazh ini menunjukkan bahwa sah-sah saja jika yang melakukan akikah adalah orang lain selain yang memberi nafkah” (Subulus Salam, 7: 352-353)

Batas Waktu Aqiqah

Batas waktu untuk melaksanakan aqiqah yaitu hingga anak memasuki usia baligh. Pada rentang waktu tersebut aqiqah menjadi tanggung jawab yang dibebankan kepada penanggung nafkah, dalam hal ini ayah adalah penanggung nafkah dalam keluarga.

Tidak jadi masalah apabila pelaksanaan aqiqah tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh, jumhur ulama bersepakat bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkad (ditekankan).  Meskipun demikian, apabila kita mempunyai kelapangan rizki alangkah lebih baik jika aqiqah dilaksanakan mengikuti sunnah di hari ketujuh setelah kelahiran sang buah hati.

Pelaksanaan aqiqah hanya dilakukan sekali seumur hidup, setelah melaksanakan aqiqah anak, maka sudah tidak ada lagi tanggungan untuk bapak, termasuk jika anak sudah baligh. Bagaimana hukum setelah dewasa kita ingin mengaqiqahkan diri sendiri? Silakan baca pembahasan tersebut di sini.

Kesimpulan

Mungkin bagi mereka orang tua yang berkecukupan dan diberi kelapangan rizki bisa dengan mudah menyegerakan aqiqah kepada anaknya. Sebaliknya, bagi orang tua yang perekonomiannya sedang dalam masa sulit saat kelahiran sang buah hati, tentu akan terasa berat melaksanakan anjuran aqiqah untuk anaknya.

Hukum Islam tidak memberatkan umatnya, jika orang tua belum bisa mengaqiqahkan anaknya pada hari ketujuh, maka bisa dilakukan di hari lain hingga batas usia anak memasuki baligh. Dalam rentang waktu tersebut aqiqah menjadi tanggung jawab sunnah bagi orang tua.

Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik kepada anaknya, Anda bisa melaksanakan aqiqah anak dengan praktis menggunakan jasa aqiqah terlengkap. Salah satunya adalah Pelangi Aqiqah yang merupakan Jasa Layanan Aqiqah Terlengkap Se-Iindoneisa. Informasi lebih lanjut hubungi Sales 0856 – 0606 – 0505 (Asiah).

Baca Juga : Berapakah Minimal Usia Kambing Untuk Aqiqah?

Aqiqah Online? Tips Aqiqah Praktis di Zaman Milenial

Aqiqah Online? Tips Aqiqah Praktis di Zaman Milenial

Di era milenial ini, kecepatan informasi dan teknologi menjadi peran penting dalam kehidupan, tak terkecuali soal kepraktisan. Ada pepatah menyebutkan, “Kalau ada yang praktis, kenapa harus pakai yang ribet?”.

Penulis setuju dengan pepatah tersebut, asalkan caranya benar dan tidak melanggar norma agama ataupun norma yang ada. Perihal pelaksanaan aqiqah ini, berarti tidak boleh terlepas dari syariat yang telah diberitahukan Rasulullah SAW melalui hadits sahih.

Perlu kita garis bawahi terlebih dahulu bahwa pelaksanaan aqiqah pada dasarnya tidaklah ribet, hanya saja dengan berkembangnya pengetahuan dan ilmu teknologi, sekarang pelaksanaan aqiqah bisa jauh lebih mudah dan praktis.

Apa yang Dimaksud Aqiqah?

Sebelumnya, penulis ingin memberikan pengertian singkat mengenai apa itu aqiqah. Jadi, aqiqah adalah bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah besar yang dilimpahkan untuk hamba-Nya berupa kelahiran sang buah hati.

Jumhur ulama bersepakat bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkad (ditekankan). Pelaksanaan aqiqah ini menjadi tanggung jawab orangtua anak dan menjadi sunnah yang dibebankan kepada ayah hingga usia anak telah memasuki usia baligh.

Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Waktu pelaksanaan aqiqah yang paling utama dan sangat dianjurkan adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran sang buah hati. Namun, jika kondisi tidak memungkinkan, pelaksanaan aqiqah boleh dilakukan di hari lain hingga batas usia anak memasuki baligh.

Beberapa waktu lalu ada salah satu pembaca website Pelangi Aqiqah yang menulis di kolom komentar. Beliau bercerita bahwa telah berencana untuk melaksanakan aqiqah anaknya di hari ke-7 setelah kelahiran.

Tapi Qadarullah, sehari menjelang pelaksanaan aqiqah, sang anak mengalami kejang-kejang sehingga harus dilarikan ke rumah sakit (semoga saat ini sudah sehat kembali).

Melihat kondisi yang tidak memungkinkan untuk melaksanakan aqiqah di hari ke-7 tersebut, pelaksanaan aqiqah sebaiknya dilakukan setelah keadaan sang anak membaik. Aqiqah boleh dilaksanakan di hari berikutnya, dan menjadi tanggungjawab atas kesunnahan orang tua sampai usia anak menjelang baligh.

Semoga niat baik untuk melaksanakan sunnah aqiqah dihari ketujuh sebelumnya sudah dicatat menjadi pahala yang besar disisi Allah SWT.

Tips Aqiqah Praktis

Baiklah, sekarang penulis akan memberikan tips pelaksanaan aqiqah praktis. Disini penulis hanya akan memberikan satu buah tips saja, berkaitan dengan aqiqah online.

Tapi, biar tidak salah paham, mari kita samakan presepsi terlebih dahulu mengenai aqiqah online.

Aqiqah Online

Sebenarnya ini sebuah pengistilahan saja, bukan berarti pelaksanaan aqiqah dilakukan secara maya. Hanya saja salah satu media yang digunakan adalah menggunakan Internet.

Misalnya, Anda mempunyai rencana mengaqiqahkan sang buah hati. Lokasi Anda berada di wilayah Bogor, lalu Anda mencari “Jasa Aqiqah Bogor” melalui Google. Maka, akan muncul seperti berikut:

mencari jasa aqiqah bogor
Mencari jasa aqiqah Bogor melalui Google

Ketika Anda membuka halamannya, lalu akan diarahkan menuju kontak Sales atau CS-nya, biasanya melalui WhatsApp. Nah, ketika Anda mulai berkomunikasi dengan sales sampai akhirnya memesan paket aqiqah, disitulah sedang terjadi proses Aqiqah Online.

Nanti jasa layanan aqiqah lah yang akan melaksanakan serangkaian proses aqiqah untuk sang buah hati Anda. Mulai dari penyembelihan hewan, proses memasak daging, pengemasan hasil olahan daging, hingga proses penyajian dan pengiriman ke rumah Anda, semua dilakukan oleh jasa layanan aqiqah.

Lalu, Bagaimana dengan Aqiqah Praktis?

Dari penjelasan di atas, sudah terjawab mengenai bagaimana melaksanakan aqiqah praktis. Tipsnya adalah dengan menggunakan jasa layanan aqiqah. Tentu ini bukan tanpa alasan.

Jika kita berbicara kepraktisan sudah jelas menggunakan jasa adalah solusinya, tapi di sisi lain dengan menggunakan jasa, terutama dalam hal ini adalah jasa aqiqah, bukan hanya kepraktisan saja, tapi dari segi biaya pun bisa dibilang lebih hemat jika Anda mengambil paket aqiqah hemat.

Selain itu, Anda jadi tidak perlu mengeluarkan tenaga banyak dan waktu, terlebih lagi jika baru saja Istri melahirkan sang anak, tentu masih ada urusan lain yang harus Anda lakukan, seperti mengurus kelahiran dan merawat Istri.

Sekali lagi, bukan bermaksud penulis untuk menyudutkan pelaksanaan aqiqah yang seolah-olah ribet. Semua ibadah yang diperintahkan oleh Allah tidak mungkin memberatkan hamba-Nya.

Hanya saja dengan perkembangan ilmu teknologi di zaman Milenial ini, kita bisa melaksanakan aqiqah anak menjadi lebih mudah, dengan menggunakan jasa layanan aqiqah yang bisa dicari di Internet. Salah satunya seperti Pelangi Aqiqah.

Rekomendasi

Megapa harus Pelangi Aqiqah? Jawabannya simpel, karena “Lengkap”. Ya, dari sekian banyak jasa aqiqah, penulis rasa Pelangi Aqiqah adalah layanan jasa aqiqah terlengkap se-Indonesia.

Bukan hanya lengkap, Pelangi Aqiqah juga selalu menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan. Mulai dari pemilihan bahan baku berkualitas, hewan aqiqah yang selalu dalam kondisi prima, pemilihan pakan ternak, proses pengolahan masakan, pengemasan, hingga ke pengiriman semua dilakukan dengan menerapkan standar prosedur yang berlaku, tentu dengan tetap menjaga kebersihan dan kehigienisan makanan.

Ada beragam macam pilihan paket aqiqah yang tersedia. Mulai dari paket hemat, paket aqiqah lengkap, bahkan Anda bisa juga memilih menu sesuai keinginan (custom) dan menyesuaikannya dengan budget.

Paket Aqiqah

Bukan hanya itu saja, hewan yang digunakan untuk aqiqah diawasi oleh Dokter Hewan yang profesional, sehingga dapat dipastikan bahwa kondisi hewan prima dan layak untuk disembelih. Proses penyembelihan dan pengolahan dilakukan secara halal.

Soal rasa, jangan khawatir, Pelangi Aqiqah mempunyai Chef Executive yang sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun di dunia memasak.

Quality control
Chef Ali Rasyid

Lokasi kantor Pelangi Aqiqah berada di Komplek Cimanggu Grande, RT.03/RW.15, Kedung Waringin, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor. Jika Anda sempat, Anda bisa langsung datang ke kantor Pelangi Aqiqah untuk memesan paket aqiqah.

Untuk Anda yang berada di luar wilayah Bogor, jangan khawatir, Pelangi Aqiqah melayani pesan antar untuk area Jabodetabek dan Cikarang tanpa dipungut biaya tambahan untuk pengiriman alias free ongkir. 

Jika ada yang ingin ditanyakan silakan komentar di bawah, atau bisa langsung menghubungi CS di nomor WhatsApp 0856 – 0606 – 0505. Anda bisa konsultasi mengenai paket aqiqah sesuai kebutuhan dan CS akan melayani dengan senang hati.

 

Hukum Aqiqah Setelah Dewasa Diperbolehkan, Ini Penjelasannya

Hukum Aqiqah Setelah Dewasa Diperbolehkan, Ini Penjelasannya

Banyak pertanyaan yang muncul di tengah masyarakat perihal hukum melaksanakan aqiqah setelah dewasa. Mungkin, bagi mereka orang tua yang berkecukupan dan diberi kelapangan rizki tentunya dengan mudah menyegerakan anjuran aqiqah demi rasa syukur atas kelahiran sang buah hati yang didambakan dan dinantikan.

Sebaliknya, bagi orang tua yang perekonomiannya sedang dalam masa sulit saat kelahiran putra atau putrinya, tentu akan terasa berat melakukan anjuran aqiqah kepada anaknya. Kondisi ekonomi yang kadang kurang menentu tersebut turut mempengaruhi anjuran pelaksanaan aqiqah.

Maka dari itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin membahas artikel yang berkaitan tentang hukum aqiqah setelah dewasa. Sebelumnya pernah juga dibahas mengenai hukum melaksanakan aqiqah anak dan hikmah dari pelaksanaan aqiqah.

Aqiqah Tanggung Jawab Bapak

Jumhur Ulama menyepakati bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkad(ditekankan). Pelaksanaan aqiqah bukan menjadi beban seorang anak, melainkan bapak. Ketika sang anak lahir, maka aqiqah menjadi tanggung jawab yang dibebankan kepada bapak sampai anak menjelang usia baligh.

Apabila anak tersebut sudah mencapai usia baligh dan aqiqah belum dilaksanakan oleh bapaknya maka, sudah tidak ada lagi beban bapak untuk mengaqiqahkan anak yang sudah diusia baligh. Pelaksanaan aqiqah hanya dilakukan sekali seumur hidup, setelah melaksanakan aqiqah anak, maka sudah tidak ada lagi tanggungan untuk bapak, termasuk jika anak sudah baligh.

Bolehkah Aqiqah Setelah Dewasa?

Waktu pelaksanaan aqiqah yang paling utama adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran sang buah hati. Seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

كُلُّ غُلاَمٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُسَمَّى

“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Disembelih pada hari ketujuh, dicukur gundul rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Ahmad 20722, at-Turmudzi 1605, dan dishahihkan al-Albani).

Lantas, bagaimana jika pada hari ketujuh masih luput? Maka boleh dilaksanakan pada hari lain sampai usia anak menjelang baligh. Karena, setelah memasuki usia baligh tidak ada lagi beban aqiqah untuk bapak.

Kalaupun orang tua masih tetap ingin melaksanakan aqiqah untuk anaknya, maka caranya adalah dengan memberikan uang kepada anaknya agar digunakan untuk membeli hewan yang akan disembelih sebagai aqiqahnya.

Saya Belum Diaqiqahi Bapak, Bolehkah Aqiqah Sendiri?

Pertanyaan ini sangat berkaitan dengan hukum aqiqah setelah dewasa. Melaksanakan aqiqah untuk diri sendiri ketika sudah dewasa hukumnya diperbolehkan, paling tidak itu akan menjadi sedekah yang diterima.

Ibnul Qayim mengatakan, “Bab, hukum untuk orang yang belum diakikahi bapaknya, apakah dia boleh mengakikahi diri sendiri setelah balig?” Al-Khalal mengatakan, “Anjuran bagi orang yang belum diakikahi di waktu kecil, agar mengakikahi diri sendiri setelah dewasa.”

Saat ini melaksanakan aqiqah menjadi lebih praktis dengan adanya jasa aqiqah. Diantaranya yaitu, Pelangi Aqiqah, yang merupakan Jasa Layanan Aqiqah Terlengkap Se-Indonesia. Bagi Anda yang ingin mengaqiqahkan sang buah hati, atau sudah mempunyai rencana kedepannya, penulis merekomendasikan Pelangi Aqiqah.

Rekomendasi Jasa Aqiqah Terlengkap

Untuk Anda yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah yang berlokasi di Bogor.

Tidak perlu khawatir jika Anda yang tinggal di luar wilayah Bogor ingin memesan layanan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah, Anda dapat menghubungi langsung CS kami melalui WA klik disini.

shireen sungkar dan teuku wisnu
Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar menggunakan Jasa Pelangi Aqiqah untuk Cut Shafiyyah Mecca Al Fatih

Atau hanya sekedar ingin bertanya terlebih dahulu mengenai paket aqiqah yang terdapat di Pelangi Aqiqah, maka dengan senang hati CS-nya menjawab dan melayani Anda dengan ramah dan sabar.

Lebih menariknya, jika Anda berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) dan Cikarang. Pelangi Aqiqah mempunyai layanan antar paket aqiqah di area tersebut free ongkir.

Belum Aqiqah Apakah Boleh Berqurban? Boleh, Ini Penjelasannya

Belum Aqiqah Apakah Boleh Berqurban? Boleh, Ini Penjelasannya

Ketika hendak memasuki bulan haji tepatnya menjelang Idul Adha, tidak sedikit orang yang bingung dan bertanya mengenai aqiqah dan qurban. Kebingungan tersebut merujuk kepada pertanyaan yang berkaitan dengan hukum melaksanakan qurban, namun belum aqiqah, apakah boleh? Mana yang harus didahulukan? Berikut pembahasannya.

Antara Aqiqah dan Qurban

Sejatinya aqiqah dan qurban merupakan dua ibadah yang tidak ada kaitannya. Karena seperti yang telah penulis uraikan pada artikel yang berjudul Perbedaan Aqiqah dan Qurban, bahwa qurban merupakan  ibadah untuk memperingati perayaan hari raya Idul Adha setiap 10 Dzulhijjah dengan memotong domba atau hewan ternak lain.

Sedangkan aqiqah merupakan penyembelihan domba atau hewan aqiqah lainnya yang bertujuan sebagai wujud rasa syukur orangtua kepada Allah atas kelahiran sang buah hati. Meskipun aqiqah dan qurban tata cara penyembelihannya adalah sama-sama menyembelih hewan ternak, seperti, domba, kambing dan sapi, namun mempunyai tujuan yang berbeda.

Hukum Aqiqah dan Qurban

Sebelumnya harus kita ketahui bahwa hukum aqiqah adalah sunnah muakkad dan menjadi beban ayahnya orangtua anak, bukan dibebankan kepada anak. Pelaksanaan aqiqah hanya dilakukan sekali seumur hidup, setelah melaksanakan aqiqah anak, maka sudah tidak ada lagi tanggungan untuk orang tua, termasuk jika anak sudah baligh.

Berbeda dengan qurban, qurban merupakan ibadah yang menjadi tanggungan masing-masing orang. Masih banyak masyarakat kita yang beranggapan bahwa qurban dilakukan sekali seumur hidup, namun kenyatannya tidaklah seperti itu. Pelaksaan qurban sunnah dilakukan pada tanggal 10 – 13 Dzulhijjah  setiap tahunnya.

Sehingga jika senadainya tahun lalu Anda sudah berqurban, maka tahun ini pelaksanaan qurban masih tetap dianjurkan, begitu juga seterusnya untuk tahun-tahun berikutnya.

Aqiqah atau Qurban Dulu?

Berikutnya muncul sebuah pertanyaan, manakah yang harus didahulukan, aqiqah atau qurban?

Sudah kita ketahui bahwa aqiqah merupakan tanggungan ayahnya anak, sedangkan qurban adalah tanggungan masing-masing. Kita ambil contoh, misalnya anak Anda lahir pada 3 Dzulhijjah, waktu aqiqah yang dianjurkan adalah 7 hari setelah kelahiran bayi, sehingga bertepatan dengan hari raya Idul Adha. Jika setelah tanggal 10 Dzulhijjah Anda mempunyai kesanggupan untuk mengaqiqahkan anak, maka pada tanggal 10 tersebut silakan Anda berqurban terlebih dahulu.

Bagaimana Jika Belum Aqiqah?

Aqiqah bukanlah syarat sah qurban, dan demikian juga sebaliknya. Aqiqah adalah sunnah yang dibebankan oleh Allah kepada ayahnya untuk mensyukuri anaknya. Anda tidak mempunyai tanggungan untuk aqiqah terhadap diri sendiri, karena tanggungan aqiqah menjadi beban ayah Anda hingga Anda baligh.

Apabila ayah Anda belum sempat mengaqiqahkan Anda hingga baligh, Anda boleh melaksanakan aqiqah untuk diri sendiri sebagai bentuk sedekah. Dengan demikian, jika Anda ingin berqurban namun belum aqiqah, maka silakan Anda berqurban. Karena aqiqah bukan tanggungan Anda, sedangkan berqurban adalah tanggungan masing-masing.

 

Baca Juga : Syarat dan Ketentuan Qurban

Kesimpulan

Tidak ada larangan jika Anda ingin berqurban namun belum aqiqah, karena aqiqah merupakan tanggungan ayah kepada anak. Maka tetap dianjurkan untuk melaksanakan qurban setiap tahun pada tanggal 10 – 13 Dzulhijjah.

Sebagai informasi tambahan, bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah aqiqah anak secara praktis, hemat, dan sesuai syariat Islam, kami merekomendasikan untuk menggunakan jasa aqiqah. Pelangi Aqiqah sebagai penyedia jasa aqiqah Pertama Terlengkap Se-Indonesia bisa membantu pelaksanaan aqiqah untuk sang buah hati Anda. Saat ini kami beroperasi pada wilayah Jabodetabek & Cikarang, informasi lebih lanjut hubungi Sales di Nomor 0812 – 2056 – 2056 (Tiara).

Bolehkah Aqiqah Dengan Sapi? Bagaimana Hukumnya?

Bolehkah Aqiqah Dengan Sapi? Bagaimana Hukumnya?

Berbicara tentang aqiqah sangat sangat erat kaitannya dengan kelahiran sang buah hati. Selama masih ada kelahiran seorang anak manusia, selama itu pula aqiqah akan tetap melekat dan tak terpisahkan. Aqiqah merupakan ibadah sunnah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada saat mengaqiqahi Hasan dan Husain.

Seperti yang kita ketahui bahwa apabila bayi yang lahir adalah laki-laki, maka disunnahkan dengan menyemebelih dua ekor kambing. Sedangkan, jika bayi perempuan maka disunnahkan dengan menyembelih seekor kambing. Lalu muncul sebuah pertanyaan, bagaimana jika aqiqah menggunakan seekor sapi?

Aqiqah dengan Sapi?

Dalam kitab-kitab fiqih telah disebutkan bahwa terdapat beberapa jenis hewan yang bisa digunakan untuk kurban dan aqiqah, yaitu hewan ternak seperti: unta, sapi, kambing, dan domba. Selain hewan tersebut, maka tidak boleh digunakan untuk qurban maupun aqiqah.

Hewan yang bisa digunakan untuk qurban, maka bisa juga digunakan untuk aqiqah. Karena sapi termasuk salah satu jenis hewan ternak yang bisa digunakan untuk qurban, maka aqiqah dengan sapi pun hukumnya diperbolehkan.

Dikutip dari official website Nahdlatul Ulama (islam.nu.or.id), dalam kitab Kifayatul Akhyar dikatakan bahwa ada dua pendapat mengenai hewan aqiqah. Pendapat pertama menyatakan bahwa aqiqah dengan unta gemuk atau sapi lebih utama dibanding dengan kambing. Pendapat lain menyatakan, yang paling utama adalah aqiqah dengan kambing sesuai bunyi hadits yang ada.

وَالْأَصَحُّ أَنَّ الْبَدَنَةَ وَالْبَقَرَةَ أَفْضَلُ مِنَ الْغَنَمِ وَقِيلَ بَلِ الْغَنَمُ أَفْضَلُ أَعْنِي شَاتَيْنِ فِي الْغُلَامِ وَشَاةً فِي الْجَارِيَةِ لِظَاهِرِ السُّنَّةِ

Artinya, “Menurut pendapat yang paling sahih, aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing. Namun dalam pendapat lain dikatakan bahwa aqiqah dengan kambing lebih utama, yang saya maksudkan adalah dengan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan, karena sesuai dengan bunyi sunah,” (Lihat Taqiyuddin Al-Hushni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Beirut, Darl Fikr, halaman 535).

Aqiqah Tujuh Orang Anak dengan Seekor Sapi?

Ketika hendak melaksanakan qurban, kita juga sudah mengetahui bahwa sapi atau unta bisa digunakan untuk qurban tujuh orang, sementara kambing untuk satu orang. Lantas, bagaimana jika seekor sapi digunakan untuk aqiqah tujuh orang anak, apakah boleh?

Mengenai pertanyaan ini kita tidak akan menemukan ayat Al-Qur’an atau hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Akan tetapi, para ulama telah membahas mengenai masalah ini dalam kitab-kitab fiqih mereka. Seperti yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu’ Syarhul Muhadzab.

لَوْ ذَبَحَ بَقَرَةً أَوْ بَدَنَةً عَنْ سَبْعَةِ أَوْلَادٍ أَوْ اشْتَرَكَ فِيهَا جَمَاعَةٌ جَازَ سَوَاءٌ أَرَادُوا كُلُّهُمْ الْعَقِيقَةَ أَوْ بَعْضُهُمْ الْعَقِيقَةَ وَبَعْضُهُمْ اللَّحْمَ كَمَا سَبَقَ فِي الْاُضْحِيَّةِ

Artinya, “Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok  orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh, baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran),” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII, halaman 409).

Sebagai contoh, misalnya ada tujuh orang iuran membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai atau mayoran, dan itu diperbolehkan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas ada dua poin penting yang perlu digaris bawahi, yang pertama mengenai melaksanakan aqiqah anak menggunakan sapi hukumnya diperbolehkan. Hal tersebut dikarenakan hewan yang bisa digunakan untuk qurban juga bisa untuk aqiqah.

Poin kedua, jika aqiqah untuk tujuh orang anak menggunakan seekor sapi, menurut sebagian ulama dalam kitab fiqih mereka menyatakan bahwa hukumnya diperbolehkan, seperti yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu’ Syarhul Muhadzab.

Sebagai informasi tambahan, untuk Anda yang ingin melaksanakan aqiqah untuk sang buah hati dengan mudah, cepat, dan tidak repot, kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah terlengkap se-Indonesia, yaitu Pelangi Aqiqah. Informasi lebih lanjut hubungi CS 0856 – 0606 – 0505.

Baca Juga: Aqiqah Anak di Pelangi Aqiqah? Ini Dia Keuntungannya

Hukum Aqiqah Anak di Luar Nikah dan Bagaimana Caranya?

Hukum Aqiqah Anak di Luar Nikah dan Bagaimana Caranya?

Pada dasarnya setiap anak yang baru lahir adalah suci, mau itu anak hasil pernikahan secara sah maupun hasil anak di luar pernikahan. Sehingga penyebutan anak zina ataupun anak haram kepada seseorang yang lahir di luar pernikahan itu tidak dibenarkan. Setiap anak yang baru saja lahir akan tergadai sampai anak tersebut diaqiqahkan.

Mengenai aqiqah, jumhur ulama mengatakan bahwa syarat sah aqiqah dikiaskan seperti berkurban. Baik dari segi niat, jenis hewan, usia hewan, hingga poin-poin lainnya. Dan yang disyaratkan untuk sahnya kurban dan aqiqah adalah penentuan niat, bahwa hewan yang akan disembelih ini adalah diniatkan untuk berkurban atau pun aqiqah, tidak disembelih begitu saja tanpa niat.

Lantas bagaimana dengan hukum aqiqah anak yang lahir di luar pernikahan?

Aqiqah Anak Diluar Nikah

Anak yang lahir diluar pernikahan tidak mempunyai hubungan nasab, wali, nikah, waris, dan nafaqah dengan lelaki yang mengakibatkan kelahirannya. Sehingga, anak hasil diluar nikah hanya mempunyai hubungan nasab, waris, dan nafaqah dengan ibu dan keluarga ibunya.

Majelis Tarjih Muhammadiyah pernah menerbitkan fatwa mengenai hukum melaksanakan aqiqah bagi kelahiran anak di luar nikah. Pendapat tersebut berdasar dari sabda Rasulullah SAW:

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ أُرَاهُ عَنْ جَدِّهِ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنِ الْعَقِيقَةِ فَقَالَ لاَ يُحِبُّ اللهُ الْعُقُوقَ. كَأَنَّهُ كَرِهَ الاِسْمَ وَقَالَ مَنْ وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ فَأَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْهُ فَلْيَنْسُكْ عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ. [رواه أبو داود]

“Diriwayatkan dari Amar bin Syuaib dari bapaknya yaitu Urah, dari kakeknya, bahwa Rasulullah saw ditanya tentang akikah, Rasulullah menjawab: Allah tidak menyukai al-uquq (kedurhakaan), seakan-akan Rasulullah tidak menyukai penyebutannya (aqiqah), lalu Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa dilahirkan baginya seorang anak dan dia ingin menyembelih (nusuk) untuknya maka hendaklah dia menyembelih untuk anak laki-laki dua ekor kambing yang sama besar dan untuk anak perempuan seekor kambing.” [HR Abu Dawud]

Pada kalimat “Barangsiapa dilahirkan baginya seorang anak dan dia ingin berkurban untuknya maka hendaklah dia berkurban …”. Perkataan “man” menunjukkan hal umum yang berarti siapa saja yang lahir baginya anak (baik laki-laki maupun perempuan) dan dia ingin melaksanakan penyembelihan aqiqah, maka hendaklah ia menyembelih.

Aqiqah merupakan tanggung jawab yang disunnahkan kepada sang ayah, akan tetapi jika dalam kondisi pada pembahasan ini, seorang anak yang lahir di luar pernikahan dinasabkan kepada ibunya, maka yang melakukan aqiqah pun dari pihak keluarga ibunya, misalnya kakek dari garis ibunya.

Bagimana Cara Aqiqahnya?

Telah kita ketahui bahwa anak yang lahir di luar nikah maupun anak yang lahir hasil dari pernikahan tidak mempunyai perbedaan, karena setiap anak yang lahir adalah suci. Anak yang lahir di luar nikah mempunyai hak yang sama seperti anak-anak muslim lainnya yang lahir dengan ikatan pernikahan.

Dengan demikian, untuk mengaqiqahkannya pun tidak ada perbedaan dari aqiqah pada umumnya dari segi cara, jenis hewan, maupun usia hewan. Hanya saya seorang anak yang lahir di luar pernikahan dinasabkan kepada ibunya, maka yang melakukan aqiqah pun dari pihak keluarga ibunya, misalnya kakek dari garis ibunya. Untuk pembahasan lengkap mengenai cara aqiqah silakan baca disini.

Baca Juga : Hukum Aqiqah Setelah Dewasa Diperbolehkan, Ini Penjelasannya

Aqiqah Praktis

Dalam era modern ini kepraktisan dan kecepatan menjadi hal utama yang paling diminati, termasuk aqiqah. Selain bisa untuk menghemat waktu, aqiqah praktis masa kini juga menjadi pilihan orang tua untuk mengaqiqahkan sang buah hatinya tanpa perlu mengeluarkan tenaga lebih.

Seperti yang dilakukan oleh Pelangi Aqiqah. Sebagai Jasa Layanan Aqiqah Terlengkap Se-Indonesia, Pelangi Aqiqah menawarkan paket aqiqah praktis dan hemat. Banyaknya pilihan paket aqiqah, baik untuk aqiqah anak perempuan maupun aqiqah anak laki-laki sehingga Anda bisa menyesuaikan pilihan menu sesuai isi dompet.

Banyak orang tua yang telah mempercayakan Pelangi Aqiqah sebagai media untuk pelaksanaan aqiqah sang buah hatinya. Seperti yang dilakukan oleh pasangan selebriti muslim ternama, Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu pun mempercayakan aqiqah anaknya yang bernama Cut Shafiyyah Mecca Al Fatih kepada Pelangi Aqiqah. Info Pemesanan hubungi 0856 0606 0505 (Asiah).