Hukum Pelaksanaan Aqiqah di Bulan Ramadhan

Hukum Pelaksanaan Aqiqah di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan telah tiba, Alhamdulilah kita masih diberikan kenikmatan berupa usia, kesehatan, dan kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa berjumpa kembali di bulan suci yang penuh berkah ini.

Bicara mengenai bulan Ramadhan, bagaimana jika kita sebagai orang tua yang hendak melaksanakan aqiqah untuk sang buah hati di bulan suci ini, bagaimana hukumnya? 

Aqiqah merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Allah SWT atas kelahiran sang buah hati. Pelaksanaan waktu aqiqah yang dianjurkan yaitu pada hari ketujuh setelah kelahiran anak. Sebagaimana yang terdapat pada hadist berikut:

كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Hewan aqiqah disembelih di hari ketujuh setelah kelahiran, si anak digundul dan diberi nama.

(HR. Abu Daud 2455 dan dishahihkan al-Albani)

Lantas kemudian, bagaimana jika anak lahir di bulan Ramadhan dan kita sebagai orang tua ingin segera melaksanakan aqiqahnya? Tidak ada dalil maupun hadist yang membahas tentang larangan untuk melaksanakan aqiqah pada bulan Ramadhan.

Sehingga, apabila ingin melaksanakan aqiqah di bulan Ramadhan hukumnya adalah diperbolehkan. Hal tersebut berdasarkan dengan tidak adanya hadist yang menerangkan larangan beraqiqah di bulan Ramadhan.

Bagi ayah dan bunda yang ingin melaksanakan aqiqah, kami merekomendasikan jasa Pelangi Aqiqah. Ada banyak pilihan paket aqiqah yang bisa ayah bunda pilih sesuai dengan kebutuhan. Lokasinya ada di Bogor, dan dapat melayani aqiqah Jabodetabek Cikarang (free ongkir). Untuk informasi lebih lanjut hubungi Sales kami melalui WhatsApp di sini.

25 Teks & Gambar Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M

25 Teks & Gambar Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H / 2021 M

Setelah melaksanakan ibadah puasa selama bulan suci Ramadhan kita akan bertemu dengan Hari Raya Idul Fitri. Walau tahun ini tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya yang dikarenakan adanya pandemi virus corona.

Walau demikian bukan berarti pandemi ini menjadi halangan untuk mempererat tali persaudaraan. Justru kita harus menyambut Idul Fitri dengan menebarkan kebaikan seperti mengirim ucapan-ucapan. Dengan menggunakan jejaring sosial seperti WhatsApp, Facebook, Twitter dan Instagram yang umumnya berbentuk gambar yang disertai keterangan kita dapat lebih mudah untuk bermaaf-maafan.

Bagi sebagian orang merangkai sebuah kalimat merupakan hal yang mudah. Namun ada pula orang yang merasa kesulitan untuk merangkai kata-kata yang ingin dibagikannya kepada keluarga, sahabat, teman dan kolega demi menyambut datangnya Idul Fitri.

Tak perlu khawatir lagi, kami PelangiAqiqah.com, telah mengumpulkan ucapan kata-kata dari berbagai sumber untuk anda yang merasa kesulitan dalam membuat kalimat ucapan Idul Fitri. Berikut daftarnya yang terdiri dari bentuk teks dan gambar:

Ucapan Hari Raya Idul Fitri

“Mawar indah harum mewangi, aromanya menyentuh nurani, pesan Ini sebagai pengganti diri, selamat Hari Raya Idul Fitri.”

“Meski wajah tak mampu berjumpa. Tangan tak bisa saling menjabat. Semoga coretan kata ini mampu menjadi jembatan di hari penuh kemenangan. Minal aidin wal faidzin.”

“Sebening embun di pagi hari, seputih kapas tanpa biji, seperti itu suasana hati. Berharap selamanya seperti ini dengan pribadi positif sepanjang hari. Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir batin.”

“Untuk hati yang pernah terluka oleh tajamnya lisan. Untuk jiwa yang tersakiti oleh buruknya tingkah dan perilaku. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin.”

“Andai jemari tak sempat berjabat. Jika raga tak bisa berjumpa. Bila ada kata membekas luka, semoga pintu maaf masih terbuka. Selamat Idul Fitri 1442 H.”

“Melati semerbak harum mewangi, sebagai hiasan di taman. Jika diri ada salah, mohon dimaafkan. Selamat Hari Raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.”

“Terukir harap dalam doa. Kepada yang di atas sana permohonan tinggi mengalun laksana air jernih yang membersihkan noda. Kuharap permintaan maafku bisa menghapuskan dosa. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 H, mohon maaf lahir dan batin.”

“Terbenamnya matahari, pertanda bulan Ramadhan beranjak pergi. Berganti fajar syawal di pagi hari. Membawa cahaya kedamaian, menebar berkah di hari kemenangan. Selamat Idul Fitri 1442 Hijriyah, mohon maaf lahir dan batin.”

Kata-Kata Menyambut Idul Fitri

“Waktu mengalir deras bagaikan air, Ramadan yang suci akan segera berakhir. Untuk salah dan khilaf yang pernah kubuat, pintu maaf selalu ku harap.”

“Semoga hari rayamu berbahagia dan damai. Semoga Allah menerima amal baik kita, memaafkan pelanggaran kita dan memudahkan penderitaan semua orang di dunia. Selamat Lebaran.”

“Selamat hari raya Idul Fitri. Mari kita lupakan kesalahan di masa lalu dengan maaf memaafkan dan semoga Allah memberikan kita kebahagiaan dan kemakmuran yang melimpah ke depannya.”

“Jangan terputus silaturahmi karena sepatah kata yang terucap tanpa sengaja atau perbuatan yang tidak terencana. Mohon maaf atas segala kesalahan, minal aidzin wal faidzin, selamat Hari Raya Idul Fitri.”

“Ramadhan telah berlalu, fajar kemenangan telah menyambut. Membawa sinar terang kedamaian dan kesucian. Menebarkan berkah di idul fitri yang suci. Selamat lebaran”

“Gema takbir berkumandang, membesarkan dan mengagungkan Yang Maha Suci. Bersihkan hari kembali fitri di hari kemenangan. Selamat hari raya Idul Fitri”

“Jika kita belum sempat bersua, izinkan aku memberi pesan bermakna, Selamat Hari Raya Idulfitri 1442 H.”

Pantun Ucapan Idul Fitri

Sains membawa kemajuan duniawi,
Agama membuat cerahnya hati.
Selamat hari raya Idul Fitri,
Mohon maaf bila pernah menyakiti.

Eyang subur beli lilin,
Arya wiguna beli kain.
Minal aidin wal faidzin,
Mohon maaf lahir dan batin.

Jika diawali dengan bismillah,
Maka harus diakhiri dengan hamdalah.
Tibalah kita di hari yang fitrah,
Harap dimaafkan segala salah.

Makan ketupat minumnya es kelapa,
Paling enak dimakan bersama-sama.
Alhamdulillah besok lebaran sudah tiba,
Maaf-maaf kalau ada salah kata.

Selendang emas tenunan bali,
Elok dipakai sambil menari.
Pantun dikirim pengganti diri,
Sebagai tanda silaturahmi.

Gambar Ucapan Idul Fitri

Sumber: postermywall.com
Sumber: babe.news
Sumber: instagram.com/loveshugah
Sumber: canva.com

 

Ini Dia 5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar Bagi Umat Muslim

Ini Dia 5 Keutamaan Malam Lailatul Qadar Bagi Umat Muslim

Bulan suci Ramadhan merupakan bulan yang dipenuhi dengan keberkahan, kemuliaan dan keistimewaan di dalamnya. Salah satu contohnya adalah adanya malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan, bahkan diyakini sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lailatul Qadar secara bahasa berasal dari kata lail yang berarti malam hari, dan qadar yang memiliki arti segala sesuatu yang ditentukan oleh Allah. Sedangkan secara istilah Lailatul Qadar umumnya sebagai malam yang penuh kemuliaan. Namun beberapa ulama meyakini malam Lailatul Qadar adalah malam Allah menetapkan jalan hidup seluruh umat manusia.

Bahkan malam Lailatul Qadar adalah satu satunya malam yang secara khusus dijelaskan di dalam Al-Qur’an melalui surat Al-Qadr. Itu berarti malam Lailatul Qadar sangat istimewa bagi umat Muslim. Lantas apa saja keutamaan-keutamaan yang terdapat pada malam Lailatul Qadar? Berikut keutamaan-keutamaannya.

Malam Yang Sangat Mulia

Telah disebutkan sebelumnya bahwa malam Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh kemuliaan. Sesuatu yang mulia berarti sangatlah baik dan tentu harus dikejar. Maka dari itu Allah menganjurkan kita untuk lebih giat beribadah di sebagian malam-malam terakhir pada bulan Ramadhan.

Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya: “Bulan Ramadhan, yaitu bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil).”  (Q.S. Al-Baqarah [2]: 185)

Malam Lailatul Qadar sangatlah berarti, sebab pada malam tersebut seluruh kebaikan diperuntukan bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sedangkan mereka yang menghiraukan malam Lailatul Qadar menjadi orang-orang yang merugi karena tidak mendapatkan kebaikan.

Malam Diturunkannya Al-Qur’an

Salah satu sebab yang menjadikan bulan Ramadhan menjadi begitu sangat istimewa karena diturunkannya Al-Quran oleh Allah SWT melalui perantara Nabi Muhammad SAW. Lebih tepatnya Al-Qur’an diturunkan pada malam Lailatul Qadar.

Allah berfirman:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr [97]: 1-5)

Dengan demikian rahmat diturunkannya Al-Qur’an sekaligus diutusnya Nabi Muhammad SAW untuk mengatur, menata dan meluruskan kehidupan dari segala penyimpangan-penyimpangan pada zaman sebelumnya.

Lebih Baik dari Seribu Bulan

Keutamaan lainnya dari malam Lailatul Qadar adalah bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan. Para ulama berpendapat bahwa melakukan ibadah dan amalan di malam Lailatul Qadar pahalanya sangatlah besar. Nilai pahalanya lebih dari orang dari yang beribadah selama seribu bulan atau setara dengan 83 tahun.

Menurut Imam Akbar di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir yaitu Syekh Abdul Halim Mahmud, menurutnya seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan yang merupakan umur standar manusia. Beliau menulis:

والألف شهر هي ثلاث وثمانون سنة وأربعة أشهر, وذلك عادة عمر الإنسان, فهي خير من عمر الإنسان, من عمر كل إنسان: من عمر كل إنسان في الماضي وفي المستقبل, أي أنها خير من الدهر

Artinya: “Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan. Itu merupakan standar umum umur manusia. Lailatul Qadar lebih baik dari umur manusia; dari umur setiap manusia, baik umur manusia di masa lalu maupun umur manusia di masa mendatang. Intinya, Lailatul Qadar lebih baik dari (usia) zaman.” (Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramadhan, h. 21)

Bisa disimpulkan dari tulisan tersebut bahwa Lailatul Qadar itu lebih mulia dari seluruh umur manusia, baik di zaman sebelumnya hingga zaman yang akan datang. Penjelasan Syekh Abdul Halim Mahmud ini dikarenakan tidak adanya batasan pasti mengenai kebaikan dan kemuliaan Lailatul Qadar. Petunjuk yang diberikan Allah hanya kebaikannya melebihi seribu bulan.

Diampuninya Dosa-Dosa Terdahulu

Jika kita melaksanakan shalat saat malam Lailatul Qadar maka dosa-dosa terdahulu yang pernah kita perbuat dapat diampuni oleh Allah. Sebagaimana hadist Rasulullah menjelaskannya:

Rasulullah bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharapkan pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lampau.” (HR Imam Bukhari)

Sebagai malam kemuliaan dimana Allah memberikan banyak keberkahan, keistimewaan malam Lailatul Qadar juga dapat menghapuskan dosa seorang muslim yang mengerjakan banyak amalan sholeh di malam tersebut.

Malaikat Turun ke Bumi

Pada malam Lailatul Qadar para malaikat akan turun ke bumi atas seizin Allah. Turunnya para malaikat di malam itu untuk mengurus berbagai urusan, dan kedamaian atau kesejahteraan memenuhi malam itu hingga fajar. Di saat itulah malaikat-malaikat akan berada di sekeliling orang-orang yang sedang melakukan ibadah dan berzikir pada malam Lailatul Qadar.

Allah berfirman:

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

Artinya: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (Q.S. Al-Qadr [97]: 4)

Itulah beberapa keutamaan yang terdapat pada malam Lailatul Qadar. Tentu itu sebuah kesempatan besar bagi umat muslim untuk mendapat pahala yang berlimpah. Maka dari itu jangan sampai melewatkan malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Inilah 5 Keistimewaan Bulan Ramadhan yang Perlu Diketahui

Inilah 5 Keistimewaan Bulan Ramadhan yang Perlu Diketahui

Bulan Ramadhan momen yang sangat dirindukan oleh umat muslim sudah di depan mata. Itu karena di bulan Ramadhan umat muslim menjalankan ibadah puasa, dan memiliki banyak keistimewaan yang terdapat di dalamnya.

Bulan suci Ramadhan merupakan kesempatan bagi setiap hamba Allah untuk lebih meningkatkan ketakwaan. Juga sangat dianjurkan untuk melakukan perbuatan baik yang dapat mengembalikan nilai-nilai positif, baik di mata manusia maupun Allah. Sebab bulan ini memiliki beberapa keistimewaan di dalamnya dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Lantas apa saja keistimewaan yang terdapat pada bulan suci Ramadhan? Di artikel ini kami akan menjelaskan lima keistimewaan bulan ramadhan yang ada baiknya diketahui umat muslim. Berikut lima keistimewaan di antaranya:

Bau Mulut Orang Yang Berpuasa

Mungkin terdapat sebagian, bahwa aroma mulut orang yang sedang menjalankan ibadah puasa berbau tidak sedap dibandingkan pada hari-hari biasanya. Secara medis hal ini disebabkan karena produksi air liur pada mulut dan saluran pencernaan berkurang yang menyebabkan mulut dalam keadaan kering. Itulah yang disebut halitosis atau bau mulut yang tak sedap seperti ketika baru terbangun dari tidur.

Salah satu cara mengatasi hal tersebut bisa dengan banyak mengkonsumsi air putih di malam hari, yaitu diantara buka puasa dan sahur. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggosok gigi setelah makan sahur.

Rasulullah bersabda:

خُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ مِنْ رِيْحِ اْلمِسْكِ

Artinya: “Bau mulut orang yang berpuasa di hadapan Allah lebih baik daripada minyak misik”

Maka dari itu perlu kita sadari bahwa hal tersebut memiliki hikmah atau manfaat tertentu. Misalnya dapat menjadi pembeda bagi orang yang berpuasa dengan yang tidak berpuasa. Sehingga diharapkan dapat menyadari keadaanya dan menjaga mulutnya dengan baik dari perkataan buruk.

Malaikat Mendoakan Orang Yang Berpuasa

Keistimewaan yang kedua ini dapat menjadi keuntungan besar bagi orang-orang yang menjalankan ibadah puasa ketika bulan Ramadhan. Sebab para malaikat sejak imsak hingga berbuka selalu meminta ampunan kepada Allah agar orang yang berpuasa diampuni dosa-dosanya.

Rasulullah bersabda:

وَتَسْتَغْفرُ لَهُمْ اْلمَلاَئِكَةُ حَتىَّ يُفْطِرُوْا

Artinya: “Orang-orang yang berpuasa semuanya dimintakan ampunan oleh para malaikat hingga mereka berbuka”

Maka dari itu perbanyaklah berdoa dan meminta ampunan di bulan Ramadhan, Insya Allah doa-doa orang yang berpuasa mudah untuk dikabulkan. Sebab kita seringkali mengulangi kesalahan atau dosa yang sama setelah berkali kali memohon ampun atas dosa-dosa yang sama.

Para Setan Dibelenggu

Pada bulan Ramadhan para setan tak lagi leluasa dalam menggoda manusia. Sebab, pada umumnya orang-orang yang beriman sedang sibuk berpuasa seharian di bulan tersebut. Adapun pada malam harinya, mereka berdzikir, shalat tarawih, dan membaca Alquran.

Kita tentu dapat merasakan ketika bulan Ramadhan semangat untuk beribadah meningkat dibandingkan bulan bulan biasanya. Hal ini merupakan kemurahan Allah agar kita lebih mudah dan fokus dalam menjalankan ibadah puasa. Dan juga memberi kesempatan kepada kita untuk menambah amal ibadah.

Rasulullah bersabda:

وَتُصَفَّدُ فِيْهِ مَرَدَّةُ الشَّياَطِيْنِ ، وَلاَ يُخْلِصُوْنَ فِيْهِ إِلَى مَا كاَنُوْا يُخْلِصُوْنَ فِي غَيْرِه

Artinya: “Di bulan ini para setan dibelenggu yang semuanya tidak bisa lepas seperti di bulan lainnya.”

Dengan dibelenggunya para setan di bulan Ramadhan, maka setidaknya segala kemaksiatan dapat turun secara signifikan. Hal ini juga dapat kita manfaatkan untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk, sebab dengan dibelenggunya setan kita akan lebih mudah terlepas dari hal-hal buruk.

Surga Bagi Orang Yang Berpuasa

Saat bulan Ramadhan Allah menghiasi surga dengan indah untuk menyambut orang-orang yang berpuasa. Hal ini menjadi keistimewaan tersendiri pada bulan Ramadhan, sebab Allah telah menjaminkan surga bagi hambanya yang menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

وَيُزَيِّنُ اللهُ لَهُمْ كُلَّ يَوْمٍ جَنَّتَهُ، ثُمَّ يَقُوْلُ : يُوْشِكُ عِبَادِيْ الصَّائِمُوْنَ أَنْ يُلْقُوْا عَنْهُمْ الْمَئُونَةَ وَاْلأَذَى وَيَصِيْرُوْنَ إِلَيْكَ

Artinya: “Setiap hari di bulan Ramadhan Allah memperindah surga untuk orang-orang yang berpuasa. Kemudian Allah berfirman: “Para hamba-Ku yang melakukan puasa hampir menemukan hasil dan jerih payahnya hingga sampai kepadamu (wahai surga).”

Tak ada balasan lain bagi orang-orang yang berpuasa selain surga. Karena ibadah puasa langsung kepada Allah. Sehingga Allah yang akan membalasnya langsung. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan Imam Bukhari.

Rasulullah bersabda:

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Artinya: “Semua amal manusia adalah miliknya, kecuali puasa, sesungguhnya ia adalah milik-Ku dan Aku yang akan memberikan balasannya.”

Malam Lailatul Qadar

Bagi umat muslim tentunya tiada malam yang seindah malam lailatul qadar. Sebab malam itu merupakan malam turunnya ayat pertama Al-Qur’an sehingga sering dikatakan malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Malam lailatur qadar terjadi ketika bulan Ramadhan, sehingga menjadi salah satu keistimewaan pada bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ

Artinya: “Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil).” (Q.S Al-Baqarah: 185)

Pada bulan Ramadhan Allah akan memaafkan orang-orang yang berpuasa di setiap akhir malam, dan itu bukan merupakan malam lailatul qadar. Itu berarti pada setiap malam dimaafkannya orang-orang yang berpuasa berbeda dari malam lailatul qadar.

Rasulullah bersabda:

وَيَغْفِرُ لَهُمْ فِيْ آخِرِ لَيْلَةٍ ، قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ : اَهِيَ لَيْلَةُ اْلقَدَرِ ؟ ، قَالَ : لاَ ، وَلَكِنَّ  الْعَامِلَ إِنَّمَا يُوَفَّى أَجْرُهُ إِذَا قَضَى عَمَلَهُ

Artinya: “Dan di akhir malam bulan Ramadhan Allah memberikan ampunan. Kemudian Rasul ditanya apakah itu malam Lailatul Qodar? Beliau menjawab: “Bukan, hanya saja bagi orang yang beramal maka akan mendapatkan pahala ketika sudah usai mengerjakannya.”

Lailatul qadar adalah satu hal dan ampunan Allah pada setiap akhir malam di bulan Ramadhan merupakan hal lainnya. Artinya Orang-orang berpuasa berhak mendapatkan ampunan sebagai imbalan ibadahnya kepada Allah.

Maka beruntunglah mereka yang selain mendapatkan ampunan dari Allah tetapi juga mendapatkan kebaikan lailatul qadar yang nilainya lebih tinggi dari pada kebaikan seribu bulan. Itulah lima keistimewaan bulan Ramadhan yang telah kami jabarkan dari berbagai sumber.

Semoga dengan mengetahui keistimewaan-keistimewaan bulan Ramadhan ini Anda menjadi lebih bersemangat dalam menjalankan ibadah di bulan puasa dan memperbanyak perbuatan-perbuatan baik agar menambah pundi-pundi pahala lebih banyak lagi.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Bagaimana Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Bagaimana Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Kelahiran seorang anak sudah semestinya disambut dengan kebahagiaan oleh seluruh keluarga. Maka tak heran kalau kelahiran bayi banyak disyukuri dengan berbagai acara. Salah satu yang umum digelar keluarga muslim adalah dengan melaksanakan aqiqah.

Waktu pelaksanaan aqiqah yang dianjurkan adalah tepat seminggu setelah bayi dilahirkan. Lalu jika kelahiran sang anak jatuh bertepatan dengan bulan Ramadhan, bagaimana hukumnya melaksanakan aqiqah di bulan Ramadhan?

Jawabannya tentu boleh sebab tidak ada hadist yang menjelaskan tentang hukum larangan melaksanakan aqiqah pada bulan Ramadhan. Bahkan kita dilarang untuk mempercayai akan terjadinya hal buruk jika melaksanakan aqiqah di bulan ramadhan.

Selain bulan ramadhan, aqiqah juga dapat dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, Muharram dan bulan-bulan lainnya. Itu berarti aqiqah dapat dilaksanakan kapan saja selagi anak belum mencapai usia baligh. Apabila telah mencapai usia baligh, itu artinya orang tua tidak lagi terbebani untuk melakukan aqiqah.

Adakah Dalil Larangan Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Hukum aqiqah dan dalil aqiqah dalam islam

Tidak ada dalil maupun hadist yang membahas tentang larangan untuk melaksanakan aqiqah pada bulan Ramadhan. Bahkan saat Anda ingin melaksanan aqiqah pada bulan Dzulhijjah, Muharram dan bulan-bulan lainnya pun tetap diperbolehkan, dapat disesuaikan dengan hari kelahiran anak Anda.

Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk melaksanakan aqiqah seminggu setelah anak dilahirkan, sesuai dengan sabda-nya pada hadist berikut:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى


Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Mengenai Hari Baik dan Hari Buruk Aqiqah

Dikutip dari situs islam.nu.or.id, pemakaian Primbon yang berisi perhitungan mengenai hari baik dan hari buruk merupakan salah satu fenomena yang marak di Indonesia, utamanya Jawa. Tak sedikit masyarakat yang sampai saat ini menyelenggarakan acara seperti pernikahan, membangun rumah, atau bahkan penentuan hari aqiqah. Bila hitungannya baik, maka hajatannya dilanjutkan.

Akan tetapi apabila hitungannya menghasilkan buruk, maka dicarikan hari lain. Perhitungan semacam ini juga banyak didapati pada budaya non-islam, semisal budaya Tiongkok dengan Feng-Shui-nya.

Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya disini. Namun secara garis besar, tindakan semacam ini sebaiknya dijauhi.Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita untuk mendatangi dukun atau paranormal untuk bertanya suatu hal padanya dan mempercayai apa yang dia katakan.

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230, dari Shofiyah, dari beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari dijelaskan oleh Imam Nawawi: “Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk mengulangi shalatnya.” (Syarh Shahih Muslim, 14: 227)

Dengan demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa ada satu hari yang baik, karena secara tidak langsung sama dengan mengatakan bahwa hari yang lain tidak baik. Untuk lebih detailnya lihat penjelasan dari Cak Nun:

Rekomendasi Jasa Aqiqah Jabodetabek

Chef Awal Pelangi Aqiqah

Kami merekomendasikan Pelangi Aqiqah sebagai bagian dalam acara aqiqah buah hati Anda. Mengapa harus Pelangi Aqiqah? Kami memiliki keunggulan yang mungkin tidak dapat ditemukan di tempat penyedia aqiqah lainnya.

Sebagai penyedia layanan paket aqiqah, kami adalah layanan jasa paket aqiqah Jabodetabek paling lengkap untuk anak laki-laki dan anak perempuan. Semua menu dan kebutuhan untuk aqiqah anak Anda akan dipersiapkan dengan baik.

Kami sangat memperhatikan setiap hewan yang akan diaqiqahkan dengan mengecek kondisinya. Pemeriksaan dilakukan oleh dokter hewan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Selain itu, pemrosesannya juga dilakukan secara higienis. Dari segi kebersihan yang selalu kami jaga dan juga pemilihan bahan baku agar dapat tercipta makanan yang berkualitas.

Pelangi Aqiqah sudah berdiri lebih dari 6 tahun dengan tenaga kerja yang profesional. kami sudah melayani lebih dari 10.000 konsumen dengan pelayanan maksimal, karena kepuasan konsumen adalah hal yang paling utama bagi kami.

Kesimpulan

Jawaban atas pertanyaan mengenai hukum pelaksanaan aqiqah di bulan Ramadhan adalah diperbolehkan. Hal tersebut berdasarkan dengan tidak adanya hadist yang menerangkan larangan beraqiqah di bulan Ramadhan. Bahkan, kita tidak boleh beranggapan jika melakasanakan aqiqah di tanggal atau hari tertentu bisa mendatangkan keburukan.

Sekian untuk pembahasan Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan semoga bermanfaat. Anda bisa berbagi kebaikan dengan menyebarkan artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman melalui Facebook, Instagram atau Grup WhatsApp. Sebarkan kebaikan, luaskan manfaat

30 Kata-Kata & Gambar WA Menyambut Ramadhan 1442 H/2021 M

30 Kata-Kata & Gambar WA Menyambut Ramadhan 1442 H/2021 M

Kita selaku umat muslim yang sebentar lagi akan memasuki bulan suci Ramadhan, tentu patut menyambutnya dengan penuh kebahagiaan. Melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam.

Salah satu bentuk kebahagiaan dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan adalah dengan membagian ucapan kata-kata melalui jejaring sosial, seperti Twitter, Facebook, WhatsApp atau Instagram yang umumnya dalam bentuk gambar yang disertai dengan keterangan atau juga ucapan.

Merangkai kalimat dalam menyambut bulan suci Ramadhan untuk dibagikan kepada orang terdekat seperti keluarga, sahabat, teman dan rekan kerja bukanlah hal sulit. Namun, bagi sebagian orang hal ini merupakan sesuatu yang tidak mudah dilakukan.

Tidak perlu khawatir, kami PelangiAqiqah.com, Rabu (24/03/2021) telah merangkum beberapa ucapan kata-kata menyambut bulan Ramadhan dari berbagai sumber. Hal ini diharapkan dapat membantu Anda yang sedang mencari ucapan kata-kata. Ada yang dalam bentuk teks, namun ada pula kata-kata berupa gambar.

Kata-Kata Ramadhan

Saya mohon atas segala kelemahan, kekurangan dan kekhilafan di antara kita. Semoga Allah mempermudah ibadah puasa kita tahun ini. Selama menunaikan ibadah puasa.

Setitik tinta jadi noda. Setitik salah jadi dosa. Di bulan yang suci ini saya memohon maaf lahir dan batin. Mari kita bersama-sama menuju kemenangan. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Marhaban ya Ramadhan, pucuk selasih bertunas menjulang dahannya yang patah. Tolong betulkan.. puasa Ramadhan kembali menjelang, salah dan khilaf mohonnya dimaafkan. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Bulan penuh berkah segera tiba. Mari saling bersuka cita dan perbanyak ibadah. Marhaban ya Ramadhan, sambut bulan suci dengan penuh kebahagiaan.

Terangkai kata dengan bismillah,
Terucap salam mengiring doa,
Kuhaturkan maaf di atas salah,
Sambut Ramadhan penuh berkah.

Tiada bulan seagung ini. Tiada bulan semulia ini. Tiada bulan seberkah ini. Ramadhan penuh berkah dan maghfirah. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Wahai Zat Yang Mulia, Siramlah kami dengan ilmu dunia. Jagalah hati dengan noda, cemerlangkan penampilan dengan iman. Selamat menjalankan ibadah puasa.

Mungkin hatiku tak sebening XL atau secerah Mentari
Fren aku minta SimPaTI-mu, Bebaskan aku dengan maafmu
Agar aku lega dengan minta maaf
Selamat menyambut bulan puasa, mohon maaf lahir dan batin.

Lidah memang tak bertulang. Tiada kita berasa patah ketika berucap. Hati orang lain yang mungkin patah karena lidah yang berucap. Mohon maaf lahir batin atas segala perkataan yang menyakitkan.

Kalimat yang terucap bisa menggores luka lebih dalam, daripada sebuah pukulan. Menjelang Ramadhan, tiada dengki yang boleh merasuki. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Marhaban Ya Ramadhan

Ramadhan Akan Datang, Mari berdoa tepat waktu. Saya mengirimkan salam dan doa untuk Anda semua. Semoga bulan suci ini membawa barakah, dan rahmat Allah yang tak terbatas atas orang-orang beriman dan harmoni serta toleransi bagi dunia.

Marhaban Ya Ramadan! Mari kita semua menyambut bulan suci Ramadhan dan mendoakan kedamaian serta kebahagiaan untuk semua. Tingkatkan amal shalih Anda di bulan Ramadhan hanya demi Allah Subhana Wa Ta’ala dengan ikhlas.

Semoga ibadah kita di bulan Ramadhan ini lebih baik dari tahun lalu, amin. Saya dan keluarga mengucapkan Selamat Ramadhan 2020!

Doa dan harapan saya menyambut ramadhan 1442 H / 2021! Ya Allah, sucikan hatiku dari gangguan yang menyelimutiku darimu.

Sambut bulan Ramadhan dengan hati yang dipenuhi dengan kedamaian, harmoni dan kegembiraan. Semoga berkah ilahi dari Allah melindungi dan membimbing Anda.

Puasa Ramadhan 30 hari menghalangi kita dari sifat tamak. Ramadhan membawa kita menuju hati yang bersih dan penuh kasih. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Hati akan gelap tanpa iman. Allah hadir kan satu bulan penuh keberkahan bernama Ramadhan. Semoga Ramadhan ini menjadi penerang hati dan penguat iman. Selamat berpuasa.

Di antara 12 bulan, Allah berikan Ramadhan yang penuh ampunan. Tak kan kami sia-siakan berkah yang tercurah di bulan ini. Selamat menunaikan ibadah puasa untuk kamu dan keluarga.

Bulan suci Ramadhan telah tiba. Waktu ketika orang-orang mengharap ridha sang pencipta. Masa-masa indah ketika menerima maaf dengan lapang dada. Selamat menunaikan ibadah puasa.

Ramadhan, salah satu bulan yang paling dinanti. Berlomba berbuat kebaikan dan mengakui kesalahan. Mohon maaf lahir batin dan selamat menunaikan ibadah puasa

Ucapan Menyambut Ramadhan

Semoga Ramadhan Anda sangat damai dan bahagia. Saya berdoa semoga cahaya ilahi akan mengisi hidup Anda dengan keberuntungan dan kegembiraan.

Allah pasti akan mencurahkan berkah terbaiknya di saat dia memulai puasa Ramadhan. Pastikan Anda tidak melewatkan lima rukun Islam dan menunjukkan bahwa Anda adalah seorang Muslim sejati.

Di awal puasa Ramadhan, saya berdoa agar Yang Mahakuasa memberkati Anda dengan cahaya dan kekuatan ilahi untuk memahami perbedaan antara yang baik dan yang jahat.

Allah Maha Pengampun dan mengampuni dosa manusia yang menerima dosanya tepat pada waktunya. Selama bulan Ramadhan, jika manusia berdoa dari hati yang benar, suaranya akan didengar oleh Allah.

Ramadhan adalah waktu terbaik untuk menghancurkan semua kebiasaan buruk. Selamat Ramadhan!

Gambar Kata-Kata Ramadhan

Gambar menyambut bulan suci Ramadhan
Tiga macam sabar dalam puasa
Hadist mengenai bulan suci Ramadhan
Kalimat menyambut bulan suci Ramadhan
Kutipan menyambut bulan suci Ramadhan

 

Doa Malam Lailatul Qadar dan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Doa Malam Lailatul Qadar dan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Alhamdulilah segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua, hingga khususnya hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk bisa beribadah di bulan Ramadhan.

Tak terasa kita hampir berada di penghujung bulan Ramadhan, kalau dilihat dari penanggalan hijriah, maka tepat hari ini kita sudah memasuki tanggal 19 Ramadhan. Itu artinya sebentar lagi kita akan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bicara mengenai 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terdapat sebuah keistimewaan di dalamnya. Hal yang membuat istimewa yaitu, adanya satu malam diantara 10 hari terakhir tersebut yang jika kita beribadah dengan sungguh-sungguh maka, itu lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan. Malam yang agung itu kita kenal dengan istilah malam Lailatul Qadar.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa bulan Ramadhan sangat berkaitan dengan lailatul qadar, terkhusus di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Lailatul qadar hanya bisa kita jumpai pada bulan Ramadhan, tidak untuk bulan-bulan lainnya, ini juga merupakan keistimewaan lain dari lailatul qadar dan bulan Ramadhan.

Doa Malam Lailatul Qadar

Bacaan Doa malam Lailatul Qadar

Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan atau malam lailatul qadar kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Salah satu amalan yang bisa kita lakukan yaitu, dengan memperbanyak doa. Adapun doa yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya oleh istrinya Aisyah r.a. mengenai apa yang harus dikatakan jika mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar, sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.”

Lantas yang menjadi pertanyaan berikutnya, bagaimana kita mengetahui bahwa suatu malam tersebut merupakan malam lailatul qadar?

Kapan Malam Lailatul Qadar?

Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa lailatul qadar menetap tanggalnya yaitu di malam 27 Ramadhan. Pendapat lain menurut jumhur ulama, setiap tahun berpindah-pindah di malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Untuk penjelasan lengkapnya bisa Anda saksikan penjelasan dari Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA dalam cuplikan video ceramah beliau berikut ini :

 

Walau tidak disebutkan secara pasti mengenai kapan tepat terjadinya malam lailatul qadar, teradapat beberapa tanda yang menunjukkan malam lailatul qadar. Apa saja tanda-tanda tersebut?

Tanda Malam Lailatul Qadar

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot. (HR. Muslim no. 762)

Kemudian, pada hadist yang diriwayatkan oleh Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, disebutkan bahwa malam lailatul qadar udara dan angin sekitar terasa tenang.

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.”

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475.

Baca Juga : 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

Doa Malam Nuzulul Quran dan Peristiwa Penting 17 Ramadhan

Doa Malam Nuzulul Quran dan Peristiwa Penting 17 Ramadhan

Alhamdulilah segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunianya kita masih diberikan umur untuk bisa berjumpa di bulan Ramadhan 1440 H ini. Tidak terasa sekarang kita sudah berada di pertengahan bulan Ramadhan, yang sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 17 Ramadhan.

Berbicara mengenai 17 Ramadhan, selalu dikaitkan dengan sebuah peristiwa yaitu, diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Peristiwa tersebut kita kenal sebagai Nuzulul Qur’an.

Nuzulul Qur’an diperingati setiap 17 Ramadhan, dan artikel ini dipublikasikan pada tanggal 16 Ramadhan (21/05) siang, yang berarti Nuzulul Quran tahun 2019 atau 1440 H ini jatuh pada hari Selasa (21/05) nanti malam. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pergantian tanggal hijriah terjadi pada waktu Maghrib.

Doa Malam Nuzulul Quran

Dalam memperingati malam Nuzulul Quran bisa dilakukan dengan membaca Al Quran, memperbanyak dzikir, mengerjakan sholat sunnah malam melengkapi sholat wajib, dan berdoa kepada Allah.

Adapun doa yang bisa diamalkan ketika malam Nuzulul Quran diantaranya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma Innaka ‘Afuwwun Tukhibbul Afwa Fa’fu ‘Anni

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha pemaaf dan engkau menyukai ampunan maka ampunilah aku.

Bacaan doa diatas merupakan doa yang disabda kan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika ditanya oleh istrinya yang bernama Siti Aisyah, perihal doa yang paling baik saat mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Peristiwa-Peristiwa Penting 17 Ramadhan

Pada tanggal 17 Ramadhan, selain momen diturunkannya Al-Qur’an, ternyata terdapat beberapa peristiwa lain yang sangat penting dalam sejarah Islam. Apa saja peristiwa bersejarah tersebut? Berikut ulasan peristiwa yang pernah terjadi di 17 Ramadhan, yang berhasil penulis rangkum dari berbagai sumber.

1. Kemenangan Perang Badar

Kemenangan besar Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah (13 Maret 624) di lembah Badar. Pasukan Muslim dengan 313 prajurit berhasil mengalahkan pasukan Quraisy dengan jumlah lebih dari 3 kali lipat pasukan Muslim, atau tepatnya 1.000 prajurit pasukan Quraisy.

Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Kemenangan dalam perang Badar menjadi tonggak perjuangan umat muslim yang dipimpin Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melawan pasukan Quraisy yang selama 13 tahun melakukan penindasan terhadap kaum muslimin.

Setelah berperang habis-habisan kurang lebih dua jam, pasukan Muslim berhasil menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.

2. Wafatnya Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah r.a. adalah salah satu istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  yang paling muda dan masih perawan ketika dinikah beliau. Walau usianya yang masih muda, tidak menghalangi kemampuannya untuk mendampingi pribadi agung Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Aisyah merupakan putri kesayangan Abu Bakar r.a. yang lahir di Makkah 8 tahun sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam  hijrah atau 614 M. Aisyah wafat pada tanggal 17 Ramadhan, bertepatan pada tahun 57 H. ada pula yang berpendapat 58 H. di usianya yang ke 67 tahun.

Semasa hidupnya sepeninggal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah menjadi tempat bertanya bagi umat tentag berbagai persoalan. Ia juga sering diminta nasihat oleh para sahabat tentang urusan-urusan pemerintahan.

3. Pembunuhan Ali bin Abi Thalib

Dilansir dari kisahmuslim.com, Abdurrahman bin Amr. Yang dikenal dengan Ibnu Muljam merupakan seorang khawarij, ia mempunyai rencana busuk untuk membunuh sepupu sekaligus mantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu Ali bin Abi Thalib.

Untuk melaksanakan misinya tersebut ia ditemani oleh seseorang bernama Wardan dan merekrut Syabib bin Barjah yang juga merupakan veteran Perang Nahrawan.

Ibnu Muljam menginstruksikan misi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Ramadhan. “Malam itulah aku membuat kesepakatan dengan teman-temanku untuk membunuh target masing-masing,” kata Ibnu Muljam. Ia menyabet pedang beracunnya dan tepat mengenai kepala Ali meskipun hanya tergores kecil, tapi cukup membuat racunnya bekerja dengan cepat. Dua hari kemudian, Ali wafat pada malam 21 Ramadhan 40 hijriah.

Baca Juga : 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

Itulah Doa dan Peristiwa penting dalam Islam yang pernah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk bagikan artikel ini kepada keluarga, sahabat dan teman Anda. Sebarkan ilmu, luaskan manfaat 🙂

3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

Kita sebagai umat muslim tentu menyambut Ramadhan dengan rasa gembira. Bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari 1000 bulan tersebut, sangat dinantikan oleh umat muslim diseluruh dunia.

Pada bulan Ramadhan segala amal ibadah kita akan dilipatgandakan oleh Allah. Bukan hanya itu saja, doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah juga dipercaya mudah dikabulkan. Ada beberapa waktu doa paling mustajab di bulan puasa.

Di surah Al-Baqarah ayat 186, Allah SWT berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

Dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 2:66, diterangkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah bahwa masalah ini disebutkan di sela-sela penyebutan hukum puasa. Ini menunjukkan mengenai anjuran memperbanyak do’a ketika bulan itu sempurna, bahkan diperintahkan memperbanyak do’a tersebut di setiap kali berbuka puasa.

Dari pernyataan yang disebutkan oleh Ibnu Katsir menunjukkan bahwa bulan Ramadhan merupakan salah satu waktu yang paling mustajab dalam berdoa. Akan tetapi, doa itu mudah dikabulkan apabila seseorang mempunyai keimanan yang benar.

Ibnu Taimiyah berkata, “Terkabulnya do’a itu dikarenakan benarnya i’tiqod, kesempurnaan ketaatan karena di akhir ayat disebutkan, ‘dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran’.” (Majmu’ah Al Fatawa, 14: 33-34).

Dilansir dari rumaysho.com (17/05), terdapat tiga waktu terkabulnya doa di bulan Ramadhan. Kapan saja kah waktu tersebut?

1. Berdoa di Waktu Sahur

Waktu sahur bukanlah sekedear waktu untuk menyantap makanan. Waktu sahur merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah, untuk memohon setiap hajat-hajat kita.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً

“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (HR. Bukhari no. 1923 dan Muslim no. 1095).

Dalam Syarh Shahih Muslim, 9:182, Imam Nawawi berkata bahwa bentuk keberkahan makan sahur di antaranya adalah karena waktu itu orang bangun, ada dzikir dan do’a pada waktu mulia tersebut. Saat itu adalah waktu diturunkannya rahmat serta diterima doa dan istighfar.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ

“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).

Ibnu Hajar juga menjelaskan hadits di atas dengan berkata, “Do’a dan istighfar di waktu sahur mudah dikabulkan.” (Fath Al-Bari, 3: 32).

2. Saat Berpuasa

Bulan suci Ramadhan adalah momentum untuk kita berdoa serta terkabulnya sebuah doa. Kita dianjurkan untuk memperbanyak doa dan mintalah dengan kesungguhan hati.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Ahmad 2: 305. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dengan berbagai jalan dan penguatnya)

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’, 6: 273)

Hakikat berdoa adalah kita selalu bergantung kepada Allah, sehingga doa merupakan kebutuhan kita sebagai orang mukmin. Bagi wanita haid di bulan Ramadhan, dianjurkan juga untuk berdoa dengan maksimal.

Baca Juga : 10 Amalan ini Dianjurkan Bagi Wanita Haid di Bulan Ramadhan

3. Ketika Berbuka Puasa

Waktu berbuka puasa adalah waktu mustajabnya doa, maka dianjurkan untuk memohon setiap hajat kita, hajat apa pun itu. Amalan ini berlaku untuk puasa wajib di bulan Ramadhan maupun puasa sunnah, karena hadistnya adalah mutlak untuk setiap puasa.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526, 3598 dan Ibnu Majah no. 1752. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan). Dalam Tuhfah Al-Ahwadzi (7: 278) disebutkan bahwa kenapa do’a mudah dikabulkan ketika berbuka puasa yaitu karena saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.