Sejarah Aqiqah Sebelum dan Sesudah Datangnya Islam

Sejarah Aqiqah Sebelum dan Sesudah Datangnya Islam

Aqiqah merupakan aktivitas menyembelih hewan, baik itu kambing maupun domba. Namun tahukah Anda, ternyata aktivitas semacam itu sudah ada dan sudah pernah dipraktikkan umat terdahulu?

Beragam rangakaian ibadah yang dijalankan oleh umat Islam saat ini, sebagian di antaranya pernah dilakukan pada zaman sebelum datangnya Islam yang disebut sebagai zaman pra-Islam. Misalnya, seperti pelaksanaan haji, dilansir dari situs nu.or.id, sebelum umat Islam diwajibkan melaksanakan haji, banyak umat terdahulu yang juga mengerjakan praktik haji.

Selain itu, puasa, wudhu, shalat, qurban, hingga aqiqah juga pernah dipraktikkan oleh umat terdahulu pada zaman pra-Islam. Salah satu tradisi yang berlangsung sejak dahulu dan dipraktikkan oleh Rasulullah SAW, adalah aqiqah.

Tapi, apa perbedaan dan persamaan pelaksanaan ibadah aqiqah antara sebelum ada Islam dan sesudah datangnya Islam?

Pelaksanaan Aqiqah pra-Islam

Ada sejumlah riwayat yang menyebutkan, bahwa sebenarnya tradisi aqiqah juga berlangsung pada masa jahiliyah. Mereka melakukan hal itu untuk anaknya yang baru lahir, terutama anak laki-laki. Cara yang dilakukan mereka adalah dengan menyembelih kambing, kemudian darahnya diambil lalu dilumuri ke kepala sang bayi.

Merujuk hadist riwayat Ibnu Hibban juz 12, hal. 124, no. 5308:

Dahulu kami di masa jahiliyah apabila salah seorang di antara kami mempunyai anak, ia menyembelih kambing dan melumuri kepalanya dengan darah kambing itu. Maka, setelah Allah mendatangkan Islam, kami menyembelih kambing, mencukur (menggundul) kepala si bayi, dan melumurinya dengan minyak wangi.

Demikian pula disebutkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban: “Dari Aisyah RA, ia berkata, ‘Dahulu orang-orang pada masa jahiliyah apabila mereka beraqiqah untuk seorang bayi, mereka melumuri kapas dengan darah aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya’. Maka Nabi SAW bersabda, ‘Gantilah darah itu dengan minyak wangi’.”

Pelaksanaan Aqiqah Periode Islam

Kita telah mengetahui bahwa ternyata aqiqah pernah dipraktikkan oleh umat terdahulu tak terkecuali pada zaman jahiliyah, tapi sungguh cara mereka tidak sesuai dengan syariat Islam. Hingga datanglah Rasulullah SAW, sebagai penyempurna ibadah, termasuk menyempurnakan ibadah aqiqah yang Allah wahyukan kepada beliau.

Kedatangan Rasulullah SAW tidak serta merta mengubah aqiqah yang telah berlaku. Perlahan namun pasti beliau mengubahnya dengan memberi contoh yang sesuai dengan syariat Islam. Ketika zaman jahiliyah, jika mereka beraqiqah untuk seorang bayi, mereka akan melumuri kapas dengan darah aqiqah, lalu ketika mencukur rambut si bayi mereka melumurkan pada kepalanya.

Berbeda ketika Rasulullah SAW datang untuk menyempurnakan ibadah aqiqah, beliau menyampaikan untuk mengganti darah aqiqah dengan minyak wangi, hal ini disebutkan pada hadist riwayat Ibnu Hibban juz 12, hal. 124, no. 5308.

Dalam sejarah Islam tercata bahwa Rasulullah SAW juga menggelar aqiqah untuk kedua cucunya dari anaknya Fatimah yaitu, Hasan dan Husein.

Pada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW menyembelih kambing (aqiqah) untuk Hasan bin Ali bin Abi Thalib dan Husein bin Ali bin Abi Thalib, cucu Nabi SAW, masing-masing satu kambing.

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa Rasulullah SAW menyembelih dua ekor kambing. Hal ini ditegaskan pada sejumlah riwayat yang menyatakan, setiap anak laki-laki harus diberikan sembelihan dua ekor kambing. Sedangkan untuk anak perempuan satu ekor kambing. Untuk pembahasan lengkapnya bisa Anda baca di artikel Syarat dan Ketentuan Aqiqah Sesuai Syariat Islam.

Kesimpulan

Berikutnya ajaran aqiqah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW tersebut diikuti oleh para sahabat, tabiin, tabiit tabiin (generasi setelah tabiin), maupun pada masa-masa berikutnya. Waktu pelaksanaan aqiqah yang dianjurkan sesuai sunnah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.

Adapun jika luput di hari ketujuh, bisa dilakukan pada hari ke-14, atau hari ke-21. Pembahasan mengenai waktu aqiqah tersebut sudah pernah kami ulas pada artikel berjudul Waktu Aqiqah Yang Paling Utama Menurut Islam.

Saat ini pelaksanaan ibadah aqiqah bisa dilakukan dengan lebih praktis berkat adanya jasa layanan aqiqah. Kami merekomendasikan layanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah, sudah banyak orang yang mempercayakan Pelangi Aqiqah untuk menjadi bagian dari penyelenggaraan acara tasyakuran aqiqah anaknya.

Tersedia berbagai macam paket aqiqah di Pelangi Aqiqah. Anda bisa melihat paket apa saja yang tersedia sekaligus price list-nya di sini. Untuk pemesanan Anda bisa langsung menghubungi CS kami pada nomor 0813-9000-0606 (Asiah). Ataupun hanya sekedar ingin bertanya terlebih dahulu untuk mendapat informasi lebih lanjut, dengan senang hati CS kami melayani Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *