Doa Malam Lailatul Qadar dan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Doa Malam Lailatul Qadar dan 10 Hari Terakhir Ramadhan

Alhamdulilah segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua, hingga khususnya hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk bisa beribadah di bulan Ramadhan.

Tak terasa kita hampir berada di penghujung bulan Ramadhan, kalau dilihat dari penanggalan hijriah, maka tepat hari ini kita sudah memasuki tanggal 19 Ramadhan. Itu artinya sebentar lagi kita akan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Bicara mengenai 10 hari terakhir bulan Ramadhan, terdapat sebuah keistimewaan di dalamnya. Hal yang membuat istimewa yaitu, adanya satu malam diantara 10 hari terakhir tersebut yang jika kita beribadah dengan sungguh-sungguh maka, itu lebih baik dari beribadah selama 1000 bulan. Malam yang agung itu kita kenal dengan istilah malam Lailatul Qadar.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa bulan Ramadhan sangat berkaitan dengan lailatul qadar, terkhusus di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Lailatul qadar hanya bisa kita jumpai pada bulan Ramadhan, tidak untuk bulan-bulan lainnya, ini juga merupakan keistimewaan lain dari lailatul qadar dan bulan Ramadhan.

Doa Malam Lailatul Qadar

Bacaan Doa malam Lailatul Qadar

Pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan atau malam lailatul qadar kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, karena Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Salah satu amalan yang bisa kita lakukan yaitu, dengan memperbanyak doa. Adapun doa yang direkomendasikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya oleh istrinya Aisyah r.a. mengenai apa yang harus dikatakan jika mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar, sebagai berikut :

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni

Artinya : “Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku.”

Lantas yang menjadi pertanyaan berikutnya, bagaimana kita mengetahui bahwa suatu malam tersebut merupakan malam lailatul qadar?

Kapan Malam Lailatul Qadar?

Ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa lailatul qadar menetap tanggalnya yaitu di malam 27 Ramadhan. Pendapat lain menurut jumhur ulama, setiap tahun berpindah-pindah di malam ganjil sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Untuk penjelasan lengkapnya bisa Anda saksikan penjelasan dari Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA dalam cuplikan video ceramah beliau berikut ini :

 

Walau tidak disebutkan secara pasti mengenai kapan tepat terjadinya malam lailatul qadar, teradapat beberapa tanda yang menunjukkan malam lailatul qadar. Apa saja tanda-tanda tersebut?

Tanda Malam Lailatul Qadar

Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, tidak ada sinar. Dari Ubay bin Ka’ab, ia berkata,

هِىَ اللَّيْلَةُ الَّتِى أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- بِقِيَامِهَا هِىَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ وَأَمَارَتُهَا أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ فِى صَبِيحَةِ يَوْمِهَا بَيْضَاءَ لاَ شُعَاعَ لَهَا.

“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam ke dua puluh tujuh (dari bulan Ramadlan). Dan tanda-tandanya ialah, pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot. (HR. Muslim no. 762)

Kemudian, pada hadist yang diriwayatkan oleh Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, disebutkan bahwa malam lailatul qadar udara dan angin sekitar terasa tenang.

لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء

“Lailatul qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan.”

Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih. Lihat Shahihul Jaami’ no. 5475.

Baca Juga : 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan