Doa Malam Nuzulul Quran dan Peristiwa Penting 17 Ramadhan

Doa Malam Nuzulul Quran dan Peristiwa Penting 17 Ramadhan

Alhamdulilah segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan karunianya kita masih diberikan umur untuk bisa berjumpa di bulan Ramadhan 1440 H ini. Tidak terasa sekarang kita sudah berada di pertengahan bulan Ramadhan, yang sebentar lagi kita akan memasuki tanggal 17 Ramadhan.

Berbicara mengenai 17 Ramadhan, selalu dikaitkan dengan sebuah peristiwa yaitu, diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Peristiwa tersebut kita kenal sebagai Nuzulul Qur’an.

Nuzulul Qur’an diperingati setiap 17 Ramadhan, dan artikel ini dipublikasikan pada tanggal 16 Ramadhan (21/05) siang, yang berarti Nuzulul Quran tahun 2019 atau 1440 H ini jatuh pada hari Selasa (21/05) nanti malam. Karena seperti yang kita ketahui bahwa pergantian tanggal hijriah terjadi pada waktu Maghrib.

Doa Malam Nuzulul Quran

Dalam memperingati malam Nuzulul Quran bisa dilakukan dengan membaca Al Quran, memperbanyak dzikir, mengerjakan sholat sunnah malam melengkapi sholat wajib, dan berdoa kepada Allah.

Adapun doa yang bisa diamalkan ketika malam Nuzulul Quran diantaranya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma Innaka ‘Afuwwun Tukhibbul Afwa Fa’fu ‘Anni

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha pemaaf dan engkau menyukai ampunan maka ampunilah aku.

Bacaan doa diatas merupakan doa yang disabda kan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika ditanya oleh istrinya yang bernama Siti Aisyah, perihal doa yang paling baik saat mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Peristiwa-Peristiwa Penting 17 Ramadhan

Pada tanggal 17 Ramadhan, selain momen diturunkannya Al-Qur’an, ternyata terdapat beberapa peristiwa lain yang sangat penting dalam sejarah Islam. Apa saja peristiwa bersejarah tersebut? Berikut ulasan peristiwa yang pernah terjadi di 17 Ramadhan, yang berhasil penulis rangkum dari berbagai sumber.

1. Kemenangan Perang Badar

Kemenangan besar Perang Badar terjadi pada 17 Ramadhan 2 Hijriah (13 Maret 624) di lembah Badar. Pasukan Muslim dengan 313 prajurit berhasil mengalahkan pasukan Quraisy dengan jumlah lebih dari 3 kali lipat pasukan Muslim, atau tepatnya 1.000 prajurit pasukan Quraisy.

Perang Badar merupakan pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Kemenangan dalam perang Badar menjadi tonggak perjuangan umat muslim yang dipimpin Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam melawan pasukan Quraisy yang selama 13 tahun melakukan penindasan terhadap kaum muslimin.

Setelah berperang habis-habisan kurang lebih dua jam, pasukan Muslim berhasil menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.

2. Wafatnya Aisyah binti Abu Bakar

Aisyah r.a. adalah salah satu istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  yang paling muda dan masih perawan ketika dinikah beliau. Walau usianya yang masih muda, tidak menghalangi kemampuannya untuk mendampingi pribadi agung Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Aisyah merupakan putri kesayangan Abu Bakar r.a. yang lahir di Makkah 8 tahun sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam  hijrah atau 614 M. Aisyah wafat pada tanggal 17 Ramadhan, bertepatan pada tahun 57 H. ada pula yang berpendapat 58 H. di usianya yang ke 67 tahun.

Semasa hidupnya sepeninggal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aisyah menjadi tempat bertanya bagi umat tentag berbagai persoalan. Ia juga sering diminta nasihat oleh para sahabat tentang urusan-urusan pemerintahan.

3. Pembunuhan Ali bin Abi Thalib

Dilansir dari kisahmuslim.com, Abdurrahman bin Amr. Yang dikenal dengan Ibnu Muljam merupakan seorang khawarij, ia mempunyai rencana busuk untuk membunuh sepupu sekaligus mantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu Ali bin Abi Thalib.

Untuk melaksanakan misinya tersebut ia ditemani oleh seseorang bernama Wardan dan merekrut Syabib bin Barjah yang juga merupakan veteran Perang Nahrawan.

Ibnu Muljam menginstruksikan misi akan dilaksanakan pada tanggal 17 Ramadhan. “Malam itulah aku membuat kesepakatan dengan teman-temanku untuk membunuh target masing-masing,” kata Ibnu Muljam. Ia menyabet pedang beracunnya dan tepat mengenai kepala Ali meskipun hanya tergores kecil, tapi cukup membuat racunnya bekerja dengan cepat. Dua hari kemudian, Ali wafat pada malam 21 Ramadhan 40 hijriah.

Baca Juga : 3 Waktu Terkabulnya Doa di Bulan Ramadhan

Itulah Doa dan Peristiwa penting dalam Islam yang pernah terjadi pada tanggal 17 Ramadhan. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk bagikan artikel ini kepada keluarga, sahabat dan teman Anda. Sebarkan ilmu, luaskan manfaat 🙂