Bolehkah Aqiqah Dengan Sapi? Bagaimana Hukumnya?

Bolehkah Aqiqah Dengan Sapi? Bagaimana Hukumnya?

Berbicara tentang aqiqah sangat sangat erat kaitannya dengan kelahiran sang buah hati. Selama masih ada kelahiran seorang anak manusia, selama itu pula aqiqah akan tetap melekat dan tak terpisahkan. Aqiqah merupakan ibadah sunnah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pada saat mengaqiqahi Hasan dan Husain.

Seperti yang kita ketahui bahwa apabila bayi yang lahir adalah laki-laki, maka disunnahkan dengan menyemebelih dua ekor kambing. Sedangkan, jika bayi perempuan maka disunnahkan dengan menyembelih seekor kambing. Lalu muncul sebuah pertanyaan, bagaimana jika aqiqah menggunakan seekor sapi?

Aqiqah dengan Sapi?

Dalam kitab-kitab fiqih telah disebutkan bahwa terdapat beberapa jenis hewan yang bisa digunakan untuk kurban dan aqiqah, yaitu hewan ternak seperti: unta, sapi, kambing, dan domba. Selain hewan tersebut, maka tidak boleh digunakan untuk qurban maupun aqiqah.

Hewan yang bisa digunakan untuk qurban, maka bisa juga digunakan untuk aqiqah. Karena sapi termasuk salah satu jenis hewan ternak yang bisa digunakan untuk qurban, maka aqiqah dengan sapi pun hukumnya diperbolehkan.

Dikutip dari official website Nahdlatul Ulama (islam.nu.or.id), dalam kitab Kifayatul Akhyar dikatakan bahwa ada dua pendapat mengenai hewan aqiqah. Pendapat pertama menyatakan bahwa aqiqah dengan unta gemuk atau sapi lebih utama dibanding dengan kambing. Pendapat lain menyatakan, yang paling utama adalah aqiqah dengan kambing sesuai bunyi hadits yang ada.

وَالْأَصَحُّ أَنَّ الْبَدَنَةَ وَالْبَقَرَةَ أَفْضَلُ مِنَ الْغَنَمِ وَقِيلَ بَلِ الْغَنَمُ أَفْضَلُ أَعْنِي شَاتَيْنِ فِي الْغُلَامِ وَشَاةً فِي الْجَارِيَةِ لِظَاهِرِ السُّنَّةِ

Artinya, “Menurut pendapat yang paling sahih, aqiqah dengan unta gemuk (al-badanah) atau sapi lebih utama dibanding aqiqah dengan kambing. Namun dalam pendapat lain dikatakan bahwa aqiqah dengan kambing lebih utama, yang saya maksudkan adalah dengan dua ekor kambing untuk bayi laki-laki dan seekor kambing untuk bayi perempuan, karena sesuai dengan bunyi sunah,” (Lihat Taqiyuddin Al-Hushni, Kifayatul Akhyar fi Halli Ghayatil Ikhtishar, Beirut, Darl Fikr, halaman 535).

Aqiqah Tujuh Orang Anak dengan Seekor Sapi?

Ketika hendak melaksanakan qurban, kita juga sudah mengetahui bahwa sapi atau unta bisa digunakan untuk qurban tujuh orang, sementara kambing untuk satu orang. Lantas, bagaimana jika seekor sapi digunakan untuk aqiqah tujuh orang anak, apakah boleh?

Mengenai pertanyaan ini kita tidak akan menemukan ayat Al-Qur’an atau hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Akan tetapi, para ulama telah membahas mengenai masalah ini dalam kitab-kitab fiqih mereka. Seperti yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu’ Syarhul Muhadzab.

لَوْ ذَبَحَ بَقَرَةً أَوْ بَدَنَةً عَنْ سَبْعَةِ أَوْلَادٍ أَوْ اشْتَرَكَ فِيهَا جَمَاعَةٌ جَازَ سَوَاءٌ أَرَادُوا كُلُّهُمْ الْعَقِيقَةَ أَوْ بَعْضُهُمْ الْعَقِيقَةَ وَبَعْضُهُمْ اللَّحْمَ كَمَا سَبَقَ فِي الْاُضْحِيَّةِ

Artinya, “Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok  orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh, baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran),” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII, halaman 409).

Sebagai contoh, misalnya ada tujuh orang iuran membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai atau mayoran, dan itu diperbolehkan.

Kesimpulan

Dari uraian di atas ada dua poin penting yang perlu digaris bawahi, yang pertama mengenai melaksanakan aqiqah anak menggunakan sapi hukumnya diperbolehkan. Hal tersebut dikarenakan hewan yang bisa digunakan untuk qurban juga bisa untuk aqiqah.

Poin kedua, jika aqiqah untuk tujuh orang anak menggunakan seekor sapi, menurut sebagian ulama dalam kitab fiqih mereka menyatakan bahwa hukumnya diperbolehkan, seperti yang disebutkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya Almajmu’ Syarhul Muhadzab.

Sebagai informasi tambahan, untuk Anda yang ingin melaksanakan aqiqah untuk sang buah hati dengan mudah, cepat, dan tidak repot, kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah terlengkap se-Indonesia, yaitu Pelangi Aqiqah. Informasi lebih lanjut hubungi CS 0856 – 0606 – 0505.

Baca Juga: Aqiqah Anak di Pelangi Aqiqah? Ini Dia Keuntungannya

Hukum Aqiqah Sunnah atau Wajib? Ini Penjelasan dan Dalilnya

Hukum Aqiqah Sunnah atau Wajib? Ini Penjelasan dan Dalilnya

Hukum aqiqah anak laki-laki dan anak perempuan dalam Agama Islam adalah hal yang perlu kita ketahui sebelum mengaqiqahkan sang buah hati. Mengingat akan lebih afdol rasanya apabila kita melakukan suatu ibadah yang kita ketahui landasannya, minimal dasarnya terlebih dahulu.

Bukan tanpa alasan, tentu hal ini juga akan menambah rasa keyakinan kita dalam melakukan ibadah tersebut jika kita telah ketahui makna dan hikmah dari ibadah yang kita lakukan.

Untuk info saja, bagi Ayah dan Bunda yang ingin melaksanakan acara aqiqah tanpa harus repot dan pikir pusing alias terima beres, bisa menggunakan jasa dari Pelangi Aqiqah klik Daftar Harga untuk melihat paket yang tersedia, atau bisa juga langsung menghubungi CS melalui WhatsApp 0856 – 0606 – 0505 (Asiah).

Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai Souvenir Aqiqah, maka pada kesempatan kali ini, Pelangi Aqiqah akan memberikan uraikan berisikan informasi yang berkaitan dengan hukum aqiqah dalam Islam beserta dalilnya, semoga bermanfaat.

Apa itu Aqiqah?

Pertanyaan ini mungkin akan muncul pada saat kita hendak mengaqiqahkan anak, sejatinya kita tahu bahwa aqiqah adalah ibadah yang dilakukan untuk bayi yang baru lahir. Namun, apa definisi aqiqah yang sebenarnya? Kami akan bahas secara singkat pengertian aqiqah.

Menurut bahasa aqiqah berasal dari kata ’aqqu (عَقُّ) yang mempunyai arti potong. Memotong dalam arti tersebut berarti memotong hewan aqiqah, baik berupa kambing /domba.

Sedangkan, menurut istilah sendiri aqiqah merupakan sebuah ibadah yang ditujukkan kepada Allah sebagai wujud rasa syukur kita sebagai orang tua, karena telah diberi karunia anak oleh Allah.

Ketentuan Hewan Aqiqah

Hewan yang dipakai untuk pelaksanaan aqiqah adalah menggunakan kambing atau domba, baik jantan maupun betina. Untuk aqiqah anak laki-laki memakai dua ekor kambing/domba dan anak perempuan satu ekor kambing/domba.

Tidak diperkenankan aqiqah menggunakan ayam, kelinci, atau burung. Lalu, apakah boleh jika aqiqah menggunakan selain kambing atau domba, misalnya seperti sapi atau unta?

Pendapat Yang Memperbolehkan

Pendapat dari jumhur ulama seperti mazhab Al-Hanafiyah, As-Syafi’iyah, dan Al-Hanabilah memperbolehkan aqiqah menggunakan hewan selain kambing atau domba, yaitu sapi atau unta. Di antara dasarnya karena sapi dan unta juga merupakan hewan yang biasa dipakai untuk ibadah, yaitu qurban dan hadyu.

Menurut pendapat Imam Ibnul Mundzir, terdapat salah satu hadist riwayat Bukhari yang menjelaskan bahwa pelaksanaan aqiqah hanya disebutkan hewan, tapi bukan hewan secara khusus, melainkan hewan secara umum, jadi boleh saja dengan selain kambing. Hadist tersebut berbunyi:

مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى

“Bersama bayi itu ada aqiqahnya, maka sembelihlah hewan, dan hilangkanlah gangguan darinya.” (HR. Bukhari)

Dikutip dari situs nu.or.id, diperbolehkan aqiqah menggunakan sapi, bahkan jika ada beberapa pihak dengan niat yang berbeda sekalipun. Misalnya, ada tujuh orang yang patungan membeli sapi, dari ketujuh orang tersebut yang tiga berniat untuk aqiqah, sedang yang lainnya berniat untuk berkurban, atau hanya sekedar mengambil dagingnya untuk dimakan ramai-ramai.

لَوْ ذَبَحَ بَقَرَةً أَوْ بَدَنَةً عَنْ سَبْعَةِ أَوْلَادٍ أَوْ اشْتَرَكَ فِيهَا جَمَاعَةٌ جَازَ سَوَاءٌ أَرَادُوا كُلُّهُمْ الْعَقِيقَةَ أَوْ بَعْضُهُمْ الْعَقِيقَةَ وَبَعْضُهُمْ اللَّحْمَ كَمَا سَبَقَ فِي الْاُضْحِيَّةِ

Artinya, “Jika seseorang menyembelih sapi atau unta yang gemuk untuk tujuh anak atau adanya keterlibatan (isytirak) sekelompok orang dalam hal sapi atau unta tersebut maka boleh, baik semua maupun sebagian dari mereka berniat untuk aqiqah sementara sebagian yang lain berniat untuk mengambil dagingnya untuk pesta (makan besar/mayoran),” (Lihat Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VIII, halaman 409).

Pendapat Yang Tidak Memperbolehkan

Sebagian ulama mazhab Al-Malikiyah, Ibnu Hazm yang mewakili madzhab Dzahiri, dimana keduanya mengacu kepada ijtihad Aisyah radhiyallahuanha, bahwa aqiqah hanya boleh menggunakan kambing dan tidak boleh dengan sapi atau unta.

Di antara landasan mereka tidak memperbolehkan beraqiqah kecuali dengan kambing adalah sebagaimana yang diterangkan dalam riwayat berikut:

قِيْلَ لِعَائِشَةَ : ياَ أُمَّ المـُؤْمِنِين عَقَّى عَلَيْهِ أَوْ قَالَ عَنْهُ جُزُورًا؟ فَقَالَتْ : مَعَاذَ اللهِ ، وَلَكْن مَا قَالَ رَسُولُ اللهِ شَاتاَنِ مُكاَفِأَتَانِ

Dari Ibnu Abi Malikah ia berkata: Telah lahir seorang bayi laki-laki untuk Abdurrahman bin Abi Bakar, maka dikatakan kepada ‘Aisyah: “Wahai Ummul Mu’minin, adakah aqiqah atas bayi itu dengan seekor unta?”. Maka ‘Aisyah menjawab: “Aku berlindung kepada Allah, tetapi seperti yang dikatakan oleh Rasulullah, dua ekor kambing yang sepadan.” (HR. Al-Baihaqi)

Baca Juga : Syarat Ketentuan Aqiqah Anak Laki-Laki dan Perempuan

Aqiqah Wajib atau Sunnah?

Hukum aqiqah menurut jumhur ulama adalah sunnah muakkad (sangat dianjurkan), Al-Allamah Imam Asy-Syaukhani rahimahullah berkata dalam Nailul Authar (6/213): “Jumhur ulama berdalil atas sunnahnya aqiqah dengan hadist Nabi : “…berdasarkan hadist no. 5 dari ‘Amir bin Syu’aib.”

Waktu yang paling utama dalam melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh atau seminggu setelah kelahiran bayi. Hal ini berdasarkan dari hadist:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى »

Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _“Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.”

(HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah no. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Ketika sang buah hati lahir, maka aqiqah menjadi tanggung jawab yang dibebankan kepada sang ayah sampai anak menjelang usia baligh. Selepas mencapai usia baligh dan aqiqah belum dilaksanakan oleh ayahnya maka, sudah tidak ada lagi beban bapak untuk mengaqiqahkan anak yang sudah diusia baligh.

Namun, yang perlu digaris bawahi disini adalah, pelaksanaan aqiqah tidaklah wajib tapi sunnah muakkad (sangat dianjurkan) menurut pendapat jumhur ulama.

Lantas muncul sebuah pertanyaan, bagaimana jika anak sudah dewasa dan ingin beraqiqah untuk dirinya sendiri? Apa hukum aqiqah setelah dewasa? Untuk penjelasannya Anda bisa membacanya disini.

Baca Juga : Hukum Aqiqah Setelah Dewasa

Hikmah Aqiqah

Lalu apa hikmah yang kita dapat jika melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh? Dikutip dari rumahsyo.com, Murid Asy Syaukani, Shidiq Hasan Khon rahimahullah menerangkan:

“Sudah semestinya ada selang waktu antara kelahiran dan waktu aqiqah. Pada awal kelahiran tentu saja keluarga disibukkan untuk merawat si ibu dan bayi. Sehingga ketika itu, janganlah mereka dibebani lagi dengan kesibukan yang lain. Dan tentu ketika itu mencari kambing juga butuh usaha. Seandainya aqiqah disyariatkan di hari pertama kelahiran sungguh ini sangat menyulitkan. Hari ketujuhlah hari yang cukup lapang untuk pelaksanaan aqiqah.”

(Roudhotun Nadiyah Syarh Ad Duroril Bahiyah, Shidiq Hasan Khon, hal. 349, terbitan Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, 1422 H.)

Bagaimana jika kita belum melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh? Sebagian ulama memperbolehkan untuk pelaksanaannya pada hari ke-14 (dua minggu setelah kelahiran bayi). Bila di hari ke-14 masih belum bisa juga, maka pelaksanaannya bisa di hari ke-21. Hal tersebut berdasarkan hadist:

قَالَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـعَـقِـيْقَتةُ تُـذْبَحُ لِسَـبْعٍ وَلِأَرْبَعَ عَشَرَةَ وَلِإِحْدَى وَعِشْرِيْنَ

Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas , atau keduapuluh satunya.”

(HR. Baihaqi dan Thabrani)

Rekomendasi Jasa Aqiqah Terlengkap

Bagi Anda yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah yang berlokasi di Bogor.

Tidak perlu khawatir jika Anda yang tinggal di luar wilayah Bogor ingin memesan layanan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah, Anda dapat menghubungi langsung CS-nya di nomor 0856 – 0606 – 0505 (Asiah).

shireen sungkar dan teuku wisnu
Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar menggunakan Jasa Pelangi Aqiqah untuk Cut Shafiyyah Mecca Al Fatih

Pelangi Aqiqah sangat memperhatikan setiap hewan yang diaqiqahkan dengan mengecek kesahatannya. Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan oleh Dokter Hewan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Selain itu, proses pengolahan daging juga dilakukan secara higienis. Dari mulai kebersihan yang selalu kami jaga sampai pemilihan bahan baku menjadi hal yang utama dalam menciptakan kualitas makanan.

Pelangi Aqiqah juga sudah berdiri lebih dari 5 tahun dengan tenaga kerja yang profesional. Kami sudah melayani lebih dari 10.000 konsumen dengan pelayanan maksimal, karena kepuasan konsumen lah yang menjadi prioritas kami.

Arti Musinnah dan Jadza’ah Pada Hewan Aqiqah dan Qurban

Arti Musinnah dan Jadza’ah Pada Hewan Aqiqah dan Qurban

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda mengenai batas usia minimal hewan ternak yang akan diqurbankan seperti berikut ini:

وَعَنْ جَابِرٍ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – “لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً, إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ اَلضَّأْنِ” – رَوَاهُ مُسْلِم ٌ

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba.” Diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Pada hadits tersebut Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk tidak menyembelih hewan qurban kecuali hewan tersebut musinnah,atau jika terasa sulit diperbolehkan menyembelih jadza’ah dari domba. Bagi orang awam pasti akan bertanya-tanya mengenai arti dari musinnah dan jadza’ah tersebut. Lalu sebenarnya apa arti dari kata tersebut? Berikut penjelasannya.

Arti Musinnah Pada Hewan

Musinnah artinya hewan yang sudah masuk usia dewasa. Terkadang ada pula yang menyebutnya dengan tsaniyyah. Disebut musinnah karena diambil dari kata sinnun yang artinya gigi. Ketika hewan tersebut sudah menginjak usia musinnah, ada giginya yang tanggal (poel bahasa Jawa, munglak bahasa Sunda).

Untuk usia musinnah hewan qurban berbeda -beda. Berikut adalah rinciannya:

1. Musinnah dari kambing adalah yang telah berusia satu tahun yang sedang masuk tahun kedua.

2. Musinnah dari sapi adalah umur dua tahun yang sedang masuk tahun ketiga.

3. Musinnah dari unta adalah berusia genap lima tahun yang masuk tahun keenam.

Kemudian ada pula jadza’ah dari domba adalah yang telah berusia enam hingga satu tahun. Tidak ada perbedaan antara jantan dan betina karena keduanya sama-sama sah.

Baca Juga : Syarat dan Ketentuan Qurban Idul Adha

Makna Musinnah dan Jadza’ah

Pada hadits yang disebutkan di awal tadi ada beberapa makna yang terkandung di dalamnya, pertama, hadits tersebut menunjukkan bahwa penyembelihan hewan qurban tidak diperkenankan menggunakan hewan yang belum musinnah atau jadza’ah. Kedua, kita diberikan kemudahan bahwa diperbolehkan berkurban dengan jadza’ah dari domba (berusia enam hingga satu tahun).

Berikutnya, hadits tersebut memberitahu kita bahwa yang dimaksud dari qurban bukanlah mencari daging, melainkan ini merupakan bentuk pendekatan diri pada Allah. Bilamana yang dicari adalah daging, tentu saja yang dipilih adalah hewan yang besar. Namun ternyata berkurban dengan hewan berbadan kecil (bukan berarti kurus) dan besar pun sama sahnya.

Lalu, Bagaimana dengan Aqiqah?

Tidak ada hadits yang langsung menyebutkan mengenai syarat usia hewan untuk aqiqah, maka ada sebagian ulama yang mengkiaskan kepada ibadah qurban. Menurut alim ulama Islam di Indonesia, baik dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah, bahwa syarat kambing aqiqah itu disamakan dengan persyaratan hewan untuk berkurban. Termasuk salah satunya mengenai musinnah kambing dan jadza’ah domba.

shireen sungkar dan teuku wisnu
Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar menggunakan Jasa Pelangi Aqiqah untuk Cut Shafiyyah Mecca Al Fatih

Sekedar informasi saja, bagi Anda yang ingin melaksanakan aqiqah untuk sang buah hati, penulis merekomendasikan menggunakan layanan jasa aqiqah terlengkap se-Indonesia, yaitu Pelangi Aqiqah. Selain menunya yang sangat lengkap dan bervariasi, Anda juga bisa mendapatkan souvenir dan bonus menarik lainnya jika memesan paket aqiqah lengkap dari Pelangi Aqiqah. Hubungi CS Asiah untuk informasi lebih lanjut 0856 – 0606 – 0505.

Baca Juga : Hikmah Aqiqah Anak Dalam Islam

Berapakah Minimal Usia Kambing Untuk Aqiqah? Ini Dia Penjelasannya

Berapakah Minimal Usia Kambing Untuk Aqiqah? Ini Dia Penjelasannya

Aqiqah merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT sebagai wujud rasa syukur atas kelahiran sang buah hati. Ibadah yang pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW ini mempunyai syarat ketentuan dan tata cara yang harus kita ketahui (sebagai orangtua) sebelum melaksanakannya untuk anak.

Salah satu hal penting berkenaan dengan aqiqah adalah mengenai usia kambing untuk aqiqah. Sependek pengetahuan penulis sabda Rasulullah SAW yang berkaitan dengan aqiqah itu sangat umum diantaranya seperti hadits : “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud No. 2838).

Berikutnya hadits yang menyebutkan tentang waktu pelaksanaan aqiqah, “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh, atau keempat belas , atau keduapuluh satunya.” (HR. Baihaqi dan Thabrani). Hadits yang lain lagi, ”Anak laki-laki diakikahi dengan dua ekor kambing yang semisal, sedangkan anak perempuan dengan satu ekor kambing.” (HR. At Tirmidzi No. 794).

Lantas, Berapa Usia Kambing Untuk Aqiqah?

Disebabkan tidak ada nash atau hadits yang langsung menyebutkan mengenai syarat usia hewan untuk aqiqah, maka ada sebagian ulama yang mengkiaskan kepada ibadah qurban. Menurut alim ulama Islam di Indonesia baik dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) maupun Muhammadiyah, bahwa syarat kambing aqiqah itu disamakan dengan persyaratan hewan untuk berkurban. Termasuk salah satunya mengenai umur kambing.

Inilah pendapat yang masyhur di kalangan fuqoha. Berikut ini adalah tabel usia minimal dari hewan untuk qurban.

Jenis Hewan AqiqahUsia Minimal Hewan
Unta5 tahun
Sapi2 tahun
Kambing1 tahun
Domba6 bulan

Dilansir dari halaman “Umur Hewan Kurban” pada situs Rumaysho.com, Rasulullah SAW bersabda:

لَا تَذْبَحُوا إِلَّا مُسِنَّةً, إِلَّا أَنْ يَعْسُرَ عَلَيْكُمْ فَتَذْبَحُوا جَذَعَةً مِنَ اَلضَّأْنِ

Janganlah kalian menyembelih kecuali musinnah. Kecuali jika terasa sulit bagi kalian, maka sembelihlah jadza’ah dari domba.” (HR. Muslim no. 1963).

Apa Itu Musinnah?

Musinnah merupakan kecukupan usia dari hewan sembelihan. Adapun rincian musinnah beberapa hewan untuk qurban di hari raya Idul Adha sebagai berikut:

  • Musinnah dari kambing berusia satu tahun (masuk tahun kedua),
  • Musinnah dari sapi berusia dua tahun (masuk tahun ketiga),
  • Musinnah dari unta berusia genap lima tahun (masuk tahun keenam).

Apa Itu Jadza’ah?

Jadza’ah adalah domba yang telah berusia enam bulan hingga satu tahun.

Baca Juga : Hukum Aqiqah dan Dalilnya Dalam Islam

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa tidak ada hadits secara khusus yang menjelaskan mengenai usia kambing untuk aqiqah. Akan tetapi, sebagian ulama mengkiaskan kepada ibadah qurban, seperti sehat, tidak cacat, tidak kurus sekali, dan tidak buta. Anda boleh beraqiqah menggunakan kambing yang usianya satu tahun, dan untuk domba minimal 6 bulan.

Rekomendasi Jasa Aqiqah Lengkap

Untuk Anda yang tinggal di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), kami merekomendasikan jasa layanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah yang berlokasi di Bogor.

Tidak perlu khawatir jika Anda yang tinggal di luar wilayah Bogor ingin memesan layanan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah, Anda dapat menghubungi langsung CS-nya di nomor 0856 – 0606 – 0505 (Asiah).

Teuku wisnu pelangi aqiqah
Shireen Sungkar dan Teuku Wisnu Menggunakan Jasa Pelangi Aqiqah

Atau hanya sekedar ingin bertanya terlebih dahulu mengenai paket aqiqah yang terdapat di Pelangi Aqiqah, maka dengan senang hati CS-nya menjawab dan melayani Anda dengan ramah dan sabar.

Lebih menariknya, jika Anda berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Pelangi Aqiqah mempunyai layanan antar paket aqiqah di area tersebut free ongkir.

Baca Juga : Paket Souvenir Aqiqah Pernak Pernik Bingkisan Aqiqah

Pelangi aqiqah berusaha untuk tepat waktu mengantarkan paket catering aqiqah Anda. Ibadah aqiqah itu mudah, jangan dibuat susah. Gunakan jasa Pelangi Aqiqah.

BENTOP: Menu Baru Pelangi Aqiqah dengan Kemasan Bento

BENTOP: Menu Baru Pelangi Aqiqah dengan Kemasan Bento

Jasa Layanan Aqiqah Terlengkap Se-Indonesia, Pelangi Aqiqah, dalam waktu dekat ini akan melaunching menu baru untuk paket aqiqah. Menu baru ini diberi nama BENTOP yang merupakan akronim dari Bento Top Pelangi.

Sesuai dengan namanya, produk baru ini menggunakan bento sebagai kemasan nasi dan hasil olahan masakan. Ada beberapa kelebihan pada kemasan bento ini. Lantas apa saja yang menjadi kelebihan dari penggunaan kemasan tersebut? Berikut kami uraikan:

Lebih Praktis dan Kokoh

Penggunaan bento lebih praktis dan kokoh untuk kemasan nasi dan hasil olahan daging aqiqah. Pada saat Ayah Bunda menyelenggarakan acara tasyakuran aqiqah sang buah hati, kemasan bento menjadi pilihan baru sebagai ‘hadiah’ sekaligus bentuk ucapan terima kasih kepada para tamu atas ketersediannya menghadiri acara tasyakuran aqiqah.

Tahan Air dan Tahan Panas

Bahan dasar dari kemasan bento ini adalah plastik, seperti yang kita ketahui bahwa sifat plastik adalah anti air. Selain itu, kemasan bento yang Pelangi Aqiqah gunakan juga menggunakan bahan plastik tebal dengan kualitas super, sehingga lebih tahan panas.

Dengan kekuatan bento yang anti air dan tahan panas ini, menjadikan bento bisa diletakan dalam microwave. Tentu ini lebih aman ketika ingin mengahangatkan kembali makanan serta terhindar dari kerusakan apabila tidak sengaja terkena air.

Bisa Digunakan Kembali (Reuse)

Umumnya kemasan nasi box maupun bento plastik hanya dapat digunakan sekali saja, setelah itu biasanya dibuang. Namun, BENTOP Pelangi Aqiqah mempunyai prinsip reuse yang artinya kemasan bento bisa digunakan atau dimanfaatkan kembali.

Misalnya untuk wadah bekal makanan si kecil dan lain sebagainya. Dengan demikian kemasan pada acara tasyakuran yang tadinya hanya bisa digunakan sekali saja oleh penerima, maka dengan bento, penerima bisa memanfaatkan kembali kemasan di kemudian hari.

Apa Saja Isi Menu BENTOP?

bento pelangi aqiqah

Kemasan istimewa, tentu isinya pun harus spesial. Untuk menu utama BENTOP ini diantaranya ada pilihan olahan daging domba (gulai / tengkleng / marak / tongseng), puding, acar, kerupuk, dan air mineral.

Bukan hanya itu saja, Ayah Bunda juga bisa custom menu alias memilih menu sesuai keinginan pada menu yang tersedia.

Kapan Launching Menu BENTOP?

Insya Allah untuk menu Bento Top Pelangi ini akan dirilis pada bulan September 2019 mendatang. Untuk Ayah Bunda yang sudah punya rencana mengaqiqahkan sang buah hati di bulan depan (saat ini Agustus), maka bisa mempersiapkan sejak saat ini untuk membuat agenda aqiqah bersama Pelangi Aqiqah.

Jika ada yang ingin ditanyakan mengenai paket BENTOP ini, Ayah Bunda bisa komentar di bawah. Atau jika ingin mendapat respon cepat silakan langsung menghubungi Sales Pelangi Aqiqah di nomor WhatsApp 0856 – 0606 – 0505 (Asiah) (Jam Kerja 08.00 – 17.00 WIB).

Baca Juga : Waktu Aqiqah Yang Paling Utama Menurut Islam

Apakah Masih Perlu Aqiqah (Lagi) Jika Ganti Nama?

Apakah Masih Perlu Aqiqah (Lagi) Jika Ganti Nama?

Pemberian nama pada anak, biasanya dilakukan pada saat proses tasyakuran aqiqah berlangsung. Lalu muncul sebuah pertanyaan, haruskah melakukan aqiqah lagi jika sebelumnya anak sudah pernah aqiqah? Jawabannya, tidak perlu.

Pandangan ulama mengenai hukum aqiqah terdapat perbedaan, namun mayoritas ulama sepakat bahwa pelaksanaan aqiqah adalah sunnah muakkad (dianjurkan). Seperti yang sudah dijelaskan pada waktu aqiqah yang paling utama, adalah pada hari ke-7 atau seminggu setelah kelahiran anak.

Lalu, apa yang menjadi dasar bahwa tidak perlu lagi mengaqiqahkan anak yang mau ganti nama, dengan catatan bahwa sebelumnya sudah pernah diaqiqahkan?

Aqiqah merupakan salah satu rangakaian ibadah yang dikaitkan dengan kelahiran anak, bukan karena pemberian nama.

Hadits yang Berkaitan

Ilustrasi via wedjan.org

Kalau kita lihat kebelakang, mengenai sejarah aqiqah sebelum dan sesudah datangnya Islam. Umat terdahulu tak terkecuali di masa jahiliyah, tradisi aqiqah sudah ada. Pada masa itu, setiap kelahiran anak juga dilakukan penyembelihan seekor kambing lalu oleh orang jahiliyah dilumuri kepala sang bayi dengan darah kambing.

Kemudian, hingga datang Islam, aktivitas tersebut disempurnakan oleh Allah SWT melalui wahyu yang disampaikan kepada Rasulullah SAW dengan mengganti darah yang dilumuri ke kepala bayi, menjadi menggunakan minyak wangi.

Buraidah bin Hashib al-Aslami

كُنَّا فِى الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا وُلِدَ لأَحَدِنَا غُلاَمٌ ذَبَحَ شَاةً وَلَطَخَ رَأْسَهُ بِدَمِهَا فَلَمَّا جَاءَ اللَّهُ بِالإِسْلاَمِ كُنَّا نَذْبَحُ شَاةً وَنَحْلِقُ رَأْسَهُ وَنَلْطَخُهُ بِزَعْفَرَانٍ

Dulu di masa jahiliyah, apabila anak kami baru dilahirkan, maka kami menyembelih seekor kambing, dan kami lumuri kepala bayi itu dengan darah kambing. Ketika islam datang, kami tetap menyembelih kambing aqiqah, kami gundul kepala bayi, dan kami lumuri dengan za’faran. (HR. Abu Daud 2845 dan dinilai hasan shahih oleh al-Albani).

Salman bin Amir RA

مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيقَةٌ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى

Untuk setiap kelahiran anak ada aqiqahnya. Karena itu, sembelih hewan untuknya dan buang kotoran darinya. (HR. Ahmad 18359, Bukhari 5472, dan yang lainnya).

Samurah bin Jundub

كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, untuk disembelih di hari ketujuh kelahirannya, digundul rambutnnya, dan diberi nama. (HR. Ahmad 20616, Abu Daud 2840, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Dari hadist-hadist di atas menunjukkan bahwa perintah aqiqah adalah berkaitan dengan kelahiran anak, bukan pemberian nama atau pergantian nama.

Rasulullah Mengganti Nama Sahabat

Dilansir dari situs nu.or.id, tidak sedikit orang yang menyepelekan soal nama, sehingga sering mendengar ungkapan: “Apalah arti sebuah nama”. Padahal dalam pandangan Islam, nama termasuk hal yang sangat diperhatikan.

Sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:

إِنَّكُمْ تُدْعَوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِأَسْمَائِكُمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِكُمْ فَأَحْسِنُوا أَسْمَاءَكُمْ –أخرجه ابو داود

“Sesungguhnya kelak pada hari kiamat kalian akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Karenanya, maka bagusilah nama kalian” (H.R. Abu Dawud)

Pada zaman Rasulullah SAW, ada sahabat-sahabat yang mempunyai nama yang artinya bermasalah. Terkadang orang jahiliyah memberikan nama anak mereka dengan bentuk penghambaan kepada selain Allah seperti, Abdul Ka’bah (hamba Ka’bah), Abdul Uzza (Hamba Uzza), dan nama-nama buruk lainnya.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengganti nama mereka dengan nama yang baik.

Abdul Uzza (Hamba Uzza)

Sahabat Abdurrahman bin Abu Bakr, dulu bernama Abdul Uzza. Setelah masuk islam diganti oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Abdurrahman. (al-Mustadrak, 3/538).

Abdul Ka’bah (Hamba Ka’bah)

Sahabat Abdurrahman bin Auf, di zaman Jahiliyah bernama Abdul Ka’bah, kemudian diganti oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan nama Abdurrahman. (al-Mu’jam al-Wasith, 253).

Al-‘Ash (Tukang Maksiat)

Sahabat Muthi bin al-Aswad. Dulu bernama al-‘Ash (tukang maksiat). Setelah masuk islam diganti Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Muthi’ (orang yang taat). (al-Mu’jam al-Kabir, 691).

Hazn (Susah)

Ada sahabat namanya Hazn (susah), diganti oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Sahl (mudah). Beliau juga mengganti sahabat yang bernama Harb (perang), dengan Salm (tenang). (HR. Abu Daud 4958)

‘Ashiyah (Tukang Maksiat)

Ada sahabat wanita yang dulunya bernama ‘Ashiyah (tukang maksiat), kemudian diganti dengan Jamilah (wanita cantik). (HR. Muslim 5727)

Ashram (Melarat)

Ada juga sahabat yang dulunya bernama Ashram (melarat), kemudian diganti dengan Zur’ah (subur). (HR. Abu Daud 4956).

Dan masih banyak lagi nama lainnya.

Kesimpulan

Tidak ada riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh mereka untuk menyembelih aqiqah karena ganti nama. Oleh karena itu, jika ada orang yang ganti nama, karena nama sebelumnya ada masalah berkenaan dengan artinya, maka cukup dia umumkan kepada rekan-rekannya. Untuk identitas KTP dan administrasi lainnya, dia bisa urus sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Teuku wisnu pelangi aqiqah
Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar (dokumentasi Pelangi Aqiqah)

Bagi Anda yang ingin mengaqiqahkan anak, tapi tidak mau repot dan terlalu capek, penulis merkomendasikan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah. Kami melayani wilayah Jabodetabek dan Cikarang. Mulai dari hewan dan proses penyembelihan kami pastikan halal dan higienis.

Anda akan mendapatkan bonus menarik dari promo-promo yang ada tiap bulannya. Cek di Daftar Harga, untuk melihat paket yang tersedia, untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi CS kami di nomor 0813-9000-0606 (Asiah).

Cari Jasa Aqiqah Depok? Pelangi Aqiqah Banyak Bonus Paket Lengkap!

Cari Jasa Aqiqah Depok? Pelangi Aqiqah Banyak Bonus Paket Lengkap!

Menu paket aqiqah lengkap Depok yang enak dan murah dengan berbagai macam pilihan sajian makanan halal, menjadi target utama orang tua muslim yang ingin melaksanakan acara akikah untuk anak laki-laki atau anak perempuan tersayang.

Apabila Anda sedang mencari sebuah referensi atau rekomendasi mengenai paket aqiqah enak dengan harga terjangkau untuk wilayah Depok dan sekitarnya, maka, Anda tepat sekali karena pada kesempatan kali ini kami akan bahas beberapa hal mengenai paket aqiqah lengkap.

Sekarang sudah banyak layanan jasa aqiqah yang menyediakan menu atau paketan aqiqah, tujuannya yaitu demi memudahkan calon konsumen pada saat menentukan pilihan harga paket sesuai dengan budget yang dimilikinya.

Dibalik kemudahan itu, ada sebuah persoalan yang membuat calon konsumen kebingungan dalam memilih jasa layanan aqiqah. Disaat kita ingin memilih yang terbaik dengan harga terlampau tinggi atau dengan harga yang terjangkau bahkan tergolong sangat murah dari umumnya namun takut tidak sesuai ekspektasi kita. Sebagai konsumen cerdas, kita harus tepat dalam menentukan pilihan.

Harga Menu/Paket Aqiqah Anak Laki-Laki VS Harga Menu/Paket Aqiqah Anak Perempuan

Perlu kita ketahui bahwa harga paket aqiqah anak laki-laki dengan harga paket aqiqah anak perempuan tidaklah sama. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan jumlah hewan aqiqah yang digunakan untuk aqiqah anak laki-laki adalah dua ekor domba atau kambing. Sedangkan untuk aqiqah anak perempuan satu ekor domba atau kambing.

Oleh sebab itu tentu saja ketika kita melihat daftar harga atau price list pada suatu jasa layanan aqiqah, harga paket aqiqah anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan.

pemberian bumbu daging
Pemberian bumbu pada daging

Bukan hanya jumlah ekor hewan saja yang menyebabkan perbedaan harga paket aqiqah, perbedaan lainnya bisa disebabkan juga oleh jenis hewan aqiqah. Apabila membeli paket domba aqiqah maka harganya akan lebih murah jika dibandingkan dengan paket kambing aqiqah. Dengan demikian, jenis hewan aqiqah juga mempengaruhi harga paket aqiqah.

Walaupun aqiqah menggunakan jenis hewan yang sama, perbedaan jenis kelamin pada hewan aqiqah yang digunakan juga mempengaruhi harga paket aqiqah. Paket aqiqah domba betina tentu akan lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan paket aqiqah domba jantan. Untuk harga ekonomis kami merekomendasikan paket hemat aqiqah.

Kita mendapat sebuah kesimpulan dari harga menu/paket aqiqah anak laki-laki dengan harga menu/paket aqiqah anak perempuan memiliki perbedaan dari segi harga karena disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu nama paket, jenis hewan aqiqah dan jenis kelamin aqiqah.

Menu/Paket Catering Aqiqah dengan Nasi Box (Kotak)

Paket aqiqah halal dan higienis untuk kerabat dan sahabat bisa Anda peroleh dari layanan jasa aqiqah di kota Anda. Perspektif mengenai prinsip halal yaitu dimulai dari penyembelihan hewan aqiqah, penyimpanan daging, cara masak dan pengolahan daging hingga penempatan hidangan dalam box sampai akhirnya sampai ke tangan konsumen.

Paket nasi box aqiqah dengan makanan bercita rasa maknyus tentu harga terjangkau menjadi solusi praktis untuk melaksanakan ibadah aqiqah masa kini.

Nasi box catering
Nasi box catering

Sebagai pelengkap nasi box, menu/paket aqiqah juga perlu diperhatikan saat membeli layanan jasa aqiqah. Mulai dari sayuran dan buah-buahan yang disajikan, lihat juga dari minuman dalam kemasan yang diberikan. Jika menurut Anda minuman dalam kemasan tersebut mempunyai rasa yang kurang pas di lidah (harga terlalu murah), maka Anda bisa beralih ke menu/paket lain dengan minuman yang lebih sesuai dengan lidah Anda.

Beberapa layanan jasa aqiqah sudah menyediakan paket nasi kebuli untuk aqiqah ala Arabian atau hidangan khas timur tengah. Sangat layak untuk dicoba.

Paket Dekorasi Aqiqah

Bagi Anda yang akan atau telah mempunyai rencana untuk menggelar acara aqiqah di rumah dengan mengundang saudara, tetangga, kerabat, mungkin Anda memerlukan jasa dekorasi aqiqah. Terdapat jasa layanan aqiqah yang menyediakan paket dekorasi aqiqah, salah satu rekomendasi jasa layanan aqiqah sekaligus dengan paket dekorasi aqiqah di Depok adalah Pelangi Aqiqah. Biaya atau harga untuk paket dekorasi akikah sangatlah terjangkau. Dengan memesan paket dekorasi aqiqah dari Pelangi Aqiqah, Anda tidak perlu pusing memikirkan desain ruangan dan tidak perlu mengeluarkan tenaga lebih dalam mendekorasi ruang tamu Anda untuk acara aqiqah.

Dekorasi aqiqah lucu

Selain paket dekorasi aqiqah, Anda juga dapat memesan layanan paket prasmanan aqiqah dari Pelangi Aqiqah. Hidangan menu makanan yang lengkap dengan rasa yang menggugah selera tentunya akan membuat tamu Anda senang. Salah satu ajaran Nabi Muhammad yaitu, memuliakan tamu, termasuk tamu undangan dalam acara aqiqah.

Menu/Paket Aqiqah Lengkap di Wilayah Depok dan Sekitarnya

Apakah Anda sudah mempersiapkan acara aqiqah untuk kelahiran calon bayi Anda? Harap dicatat bahwa waktu yang paling utama untuk aqiqah adalah hari ke-7 atau seminggu setelah bayi lahir dengan menyembelih seekor domba atau kambing untuk anak perempuan dan dua ekor domba atau kambing untuk anak laki-laki.

Untuk Anda yang tinggal atau berlokasi di wilayah Depok dan sekitarnya dapat menggunakan layanan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah. Lokasi Pelangi Aqiqah sendiri ada di Bogor, tepatnya di Komplek Ruko Cimanggu Grande RT.03/RW.15, Kedung Waringin, Tanah Sareal, Kota Bogor.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Pelangi Aqiqah juga telah melayani untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Anda juga tidak perlu khawatir karena makananya halal dan maknyus. Terlebih lagi masakan dagingnya tidak bau prengus karena pengolahan yang spesial.

prasmanan aqiqah depok
Prasmanan aqiqah

Setiap domba diawasi kesehatannya oleh petugas (dokter hewan) yang profesional dan benar-benar ahli dalam dunia hewan. Domba didapatkan dari peternakan di wilayah Bogor dengan proses pemeliharaan domba yang dilakukan oleh peternak yang sudah sangat berpengalaman dalam peternakan. Jadi, untuk masalah domba aqiqah, tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.

Paket Souvenir Aqiqah

Jika Anda membeli menu/paket aqiqah di Pelangi Aqiqah, maka Anda akan mendapatkan aneka macam souvenir lucu. Ada beberapa macam souvenir, diantaranya, gantungan kunci, buku risalah, pin magnet, hampers dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain itu, Anda juga bisa memesan souvenir sebagai paket terpisah dari paket aqiqah, sehingga Anda bisa memesan souvenirnya saja.

paket souvenir aqiqah depok
Souvenir aqiqah

Untuk Anda yang tinggal di luar area Depok dan ingin menggunakan layanan jasa aqiqah dari Pelangi Aqiqah, Anda bisa menghubungi langsung ke CS-nya. Atau hanya sekedar ingin bertanya terlebih dahulu mengenai menu/paket yang ada di Pelangi Aqiqah, maka dengan senang hati CS-nya menjawab dan melayani Anda dengan ramah dan sabar.

Lalu ada layanan antar paket aqiqah lengkap. Anda dapat memintanya untuk dikirim langsung ke rumah Anda, ke kantor, ke panti asuhan, atau tempat lain sesuai dengan keinginan Anda. Pelangi Aqiqah berusaha untuk tepat waktu mengantarkan pesanan paket catering aqiqah anda. Ibadah Aqiqah itu mudah, jangan dibikin susah. Gunakan layanan jasa Pelangi Aqiqah.

Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan itu Boleh, Ini Keutamaannya

Hukum Aqiqah di Bulan Ramadhan itu Boleh, Ini Keutamaannya

Sungguh bahagianya pasangan suami-istri yang baru saja dikaruniai sang buah hati. Sebagai wujud rasa syukur dianjurkan sesuai sunnah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk melaksanakan aqiqah seminggu setelah kelahiran bayi. Namun, bagaimana jika bayi lahir di bulan Ramadhan?

Sebagai info saja, bagi Ayah dan Bunda yang ingin melaksanakan acara aqiqah tanpa harus repot dan pikir pusing alias terima beres, bisa menggunakan jasa dari Pelangi Aqiqah klik Daftar Harga untuk melihat paket yang tersedia, atau bisa juga langsung menghubungi CS melalui WhatsApp 0813-9000-0606.

Kembali kepada topik pembahasan, kita mengetahui bahwa waktu aqiqah yang paling utama adalah satu minggu setelah bayi lahir. Misalnya, bayi lahir hari Rabu (08/05) pukul enam pagi, maka hitungan hari ketujuh sudah mulai dihitung pada hari Rabu. Dengan begitu aqiqah sang anak dianjurkan dilaksanakan pada hari Selasa (14/05). Berbeda hari jika bayi lahir pukul enam sore, Anda bisa baca mengenai penentuan hari aqiqah di artikel Waktu Aqiqah Yang Paling Utama Menurut Islam.

Lalu bagaimana hukum aqiqah jika bayi lahir pada seminggu sebelum puasa, sehingga hari aqiqah bayi bertepatan dengan awal puasa? Atau bayi yang lahir pada bulan Ramadhan yang tentu aqiqahnya juga dilakukan di bulan Ramadhan? Jawabannya adalah boleh, berikut penjelasannya:

Hadist Larangan Aqiqah di Bulan Ramadhan?

Aqiqah Anak (Foto: Pelangi Aqiqah)

Tidak ada satupun hadist shahih yang menjelaskan mengenai hukum larangan aqiqah pada bulan Ramadhan. Rasulullah menganjurkan kita umatnya untuk melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh sesuai dengan bunyi hadist berikut ini:

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

Dari Samuroh bin Jundub, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya dan diberi nama.” (HR. Abu Daud no. 2838, An Nasai no. 4220, Ibnu Majah nol. 3165, Ahmad 5/12. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dari hadist shahih tersebut tidak ada pengecualian hari untuk pelaksanaan aqiqah. Selain itu, kita juga tidak boleh mempercayai akan terjadi hal buruk apabila melaksanakan aqiqahan di bulan Ramadhan. Tidak hanya diperbolehkan pada bulan Ramadhan saja, aqiqah pada bulan haji (Dzulhijjah), bulan Suro (Muharram) dan bulan-bulan lainnya juga diperbolehkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلَاتِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau bersabda, “Jauhilah tujuh (dosa) yang membinasakan!” Mereka (para sahabat) bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Apakah itu?” Beliau n menjawab, “Syirik kepada Allâh, sihir, membunuh jiwa yang Allâh haramkan kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, berpaling dari perang yang berkecamuk, menuduh zina terhadap wanita-wanita merdeka yang menjaga kehormatan, yang beriman, dan yang bersih dari zina”. (HR. al-Bukhâri, no. 3456; Muslim, no. 2669)

Hari Baik dan Hari Buruk Aqiqah?

Dikutip dari situs www.nu.or.id, pemakaian Primbon yang berisi perhitungan mengenai hari baik dan hari buruk merupakan salah satu fenomena yang marak di Indonesia, utamanya Jawa. Tak sedikit masyarakat yang sampai saat ini menyelenggarakan acara seperti pernikahan, membangun rumah, atau bahkan penentuan hari aqiqah. Bila hitungannya baik, maka hajatannya dilanjutkan.

Akan tetapi apabila hitungannya menghasilkan buruk, maka dicarikan hari lain. Perhitungan semacam ini juga banyak didapati pada budaya non-islam, semisal budaya Tiongkok dengan Feng-Shui-nya.

Dalam hal ini para ulama berbeda pendapat. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya disini. Namun secara garis besar, tindakan semacam ini sebaiknya dijauhi.Selain itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang kita untuk mendatangi dukun atau paranormal untuk bertanya suatu hal padanya dan mempercayai apa yang dia katakan.

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230, dari Shofiyah, dari beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam).

Maksud tidak diterima shalatnya selama 40 hari dijelaskan oleh Imam Nawawi: “Adapun maksud tidak diterima shalatnya adalah orang tersebut tidak mendapatkan pahala. Namun shalat yang ia lakukan tetap dianggap dapat menggugurkan kewajiban shalatnya dan ia tidak butuh untuk mengulangi shalatnya.” (Syarh Shahih Muslim, 14: 227)

Dengan demikian kita tidak bisa mengatakan bahwa ada satu hari yang baik, karena secara tidak langsung sama dengan mengatakan bahwa hari yang lain tidak baik. Untuk lebih detailnya lihat penjelasan dari Cak Nun:

Peluang Mendapat Double Pahala Jika Aqiqah di Bulan Ramadhan

Maksudnya adalah, Anda bisa mendapat keuntungan pahala berkali-kali lipat apabila melakukan aqiqah di bulan Ramadhan. Lah kok bisa? Bagaimana caranya? Silakan Anda simak terlebih dahulu bunyi hadist berikut ini:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, dari Zaid bin Kholid Al Juhani. At Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih.)

Barangsiapa yang memberi makan orang yang berpuasa maka kita akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, luar biasa bukan? Penulis yakin pembaca pasti sudah bisa mengetahui dimana letak peluangnya.

Ya betul, pembagian daging aqiqah dianjurkan untuk diberikan dalam keadaan masak atau dagingnya sudah diolah terlebih dahulu. Dengan demikian melaksanakan aqiqah di bulan Ramadhan, selain mendapatkan pahala dari ibadah aqiqah itu sendiri juga akan mendapatkan pahala dari memberi makan orang yang berbuka puasa.

Cara Melaksanakan Aqiqah di Bulan Ramadhan

Pemotongan rambut aqiqah (Foto: Pelangi Aqiqah)

Tata cara pelaksanaan aqiqah di bulan Ramadhan sama saja seperti pelaksanaan aqiqah di bulan lainnya. Hanya saja jika Anda ingin menyelenggarakan acara tasyakuran aqiqah siang hari di bulan Ramadhan, mungkin tidak menggunakan menu prasmanan. Praktisnya, Anda bisa memakai nasi box sebagai alternatif pengganti menu prasmanan.

Untuk anak laki-laki memakai dua ekor domba/kambing dan anak perempuan satu ekor domba/kambing. Hewan aqiqah tersebut boleh berjenis kelamin jantan maupun betina, penjelasan lengkapnya bisa Anda baca di Syarat Ketentuan Aqiqah Anak Laki-Laki dan Perempuan.

Pastikan juga hewan aqiqah dalam kondisi sehat, tidak sakit dan tidak cacat fisik. Setelah pemotongan hewan selesai, Anda bisa membagikannya kepada tetangga. Dianjurkan untuk mengolah dagingnya terlebih dahulu sehingga dibagikannya sudah dalam keadaan matang.

Rekomendasi Jasa Aqiqah Jabodetabek

Teuku wisnu pelangi aqiqah
Teuku Wisnu & Shireen Sungkar (Foto: Pelangi Aqiqah)

Di awal sudah sempat penulis infokan mengenai jasa aqiqah lengkap dari Pelangi Aqiqah. Pertanyaannya adalah, mengapa harus Pelangi Aqiqah? Pelangi Aqiqah mempunyai keunggulan yang mungkin tidak Anda temukan di tempat lain.

Pelangi Aqiqah sangat memperhatikan setiap hewan yang diaqiqahkan dengan mengecek kesahatannya. Pemeriksaan kesehatan hewan dilakukan oleh Dokter Hewan yang sudah berpengalaman di bidangnya. Selain itu, proses pengolahan daging juga dilakukan secara higienis. Dari mulai kebersihan yang selalu kami jaga sampai pemilihan bahan baku menjadi hal yang utama dalam menciptakan kualitas makanan.

Pelangi Aqiqah juga sudah berdiri lebih dari 5 tahun dengan tenaga kerja yang profesional. Kami sudah melayani lebih dari 10.000 konsumen dengan pelayanan maksimal, karena kepuasan konsumen lah yang menjadi prioritas kami.

Kesimpulan

Jawaban atas pertanyaan mengenai hukum pelaksanaan aqiqah di bulan Ramadhan adalah diperbolehkan. Hal tersebut berdasarkan dengan tidak adanya hadist yang menerangkan larangan beraqiqah di bulan Ramadhan. Bahkan, kita tidak boleh beranggapan jika melakasanakan aqiqah di tanggal atau hari tertentu bisa mendatangkan keburukan.

Sekian untuk pembahasan Hukum dan Keutamaan Aqiqah di Bulan Puasa/Ramadhan, semoga bermanfaat. Anda bisa berbagi kebaikan dengan menyebarkan artikel ini kepada keluarga, sahabat, teman melalui Facebook, Instagram atau Grup WhatsApp. Sebarkan kebaikan, luaskan manfaat ?

Waktu Aqiqah Yang Paling Utama Menurut Islam

Waktu Aqiqah Yang Paling Utama Menurut Islam

Sebelum melaksanakan aqiqah sang buah hati, alangkah lebih baik rasanya jika kita mengetahui kapan waktu aqiqah yang paling utama atau dianjurkan sesuai dengan sunnah.

Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai Hikmah Aqiqah Anak Dalam Islam, maka pada kesempatan yang berbahagia ini Pelangi Aqiqah ingin menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan waktu aqiqah.

Definisi Aqiqah

Hal yang tak kalah penting saat kita akan melaksanakan suatu ibadah, yaitu lebih afdol apabila kita mengetahui keutamaan dari ibadah tersebut atau minimal kita tahu definisinya.

Sebenarnya sudah sering kami bahas mengenai pengertian aqiqah, namun untuk melengkapi tema artikel kali ini, kami akan ulas kembali secara singkat tentang apa itu aqiqah?

Aqiqah artinya al-qat’u (memotong), yang dimaksud memotong dalam konteks tersebut adalah memotong hewan aqiqah, bisa berupa kambing atau domba dengan catatan kondisi hewan dalam keadaan sehat dan tidak cacat.

Baca Juga : Syarat Ketentuan Aqiqah Anak Laki-Laki dan Perempuan

Itu tadi pengertian aqiqah menurut bahasa, sedangkan jika menurut istilah, aqiqah adalah ibadah yang ditujukkan kepada Allah sebagai wujud rasa syukur kita atas kelahiran sang buah hati.

Waktu Aqiqah

Setelah kita mengetahui definisi atau pengertian aqiqah, pada bagian ini kita masuk kedalam inti pembahasan sesuai dengan tema artikel, yaitu mengenai kapan waktu pelaksanaan aqiqah?

Aqiqah Pada Hari Ketujuh

Aqiqah disunnahkan dilakukan pada hari ketujuh atau satu minggu setelah kelahiran sang buah hati. Hal ini sesuai dengan hadist:

كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

Semua anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Hewan aqiqah disembelih di hari ketujuh setelah kelahiran, si anak digundul dan diberi nama.

(HR. Abu Daud 2455 dan dishahihkan al-Albani)

Dalam hadist tersebut terdapat kata “tergadaikan dengan aqiqahnya”, lalu apa makna dari “tergadaikan” pada hadist tersebut? Dalam hal ini ada perbedaan pendapat diantara ulama.

Pendapat Pertama, syafaat yang diberikan anak kepada orang tua tergadaikan dengan aqiqahnya. Hal tersebut mempunya makna bahwa jika anak tersebut meninggal sebelum baligh dan belum diaqiqahi maka orang tua tidak mendapatkan syafaat anaknya di hari kiamat.

Pendapat Kedua, keselamatan anak dari setiap bahaya itu tergadaikan dengan aqiqahnya. Apabila diberi aqiqah maka diharapkan anak akan mendapatkan keselamatan dari mara bahaya kehidupan.

Pendapat Ketiga, karena setiap bayi yang lahir akan diikuti setan dan dihalangi untuk melakukan usaha kebaikan bagi akhiratnya, maka Allah jadikan aqiqah bagi bayi sebagai sarana untuk membebaskan bayi dari kekangan setan.

Waktu Dihitungnya Hari Ketujuh

Waktu yang sangat dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah anak sesuai dengan hadist yang sudah dibahas sebelumnya, yaitu pada hari ketujuh. Lalu bagaimana waktu mulai dihitungnya hari ketujuh tersebut?

Dikutip dari rumaysho.com, disebutkan dalam Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah,

وذهب جمهور الفقهاء إلى أنّ يوم الولادة يحسب من السّبعة ، ولا تحسب اللّيلة إن ولد ليلاً ، بل يحسب اليوم الّذي يليها

Mayoritas ulama pakar fiqih berpandangan bahwa waktu siang pada hari kelahiran adalah awal hitungan tujuh hari. Sedangkan waktu malam tidaklah jadi hitungan jika bayi tersebut dilahirkan malam, namun yang jadi hitungan hari berikutnya.”

Barangkali yang dijadikan dalil adalah hadits berikut ini,

تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ

Disembelih baginya pada hari ketujuh.” Hari yang dimaksudkan adalah siang hari.

Misalnya ada bayi yang lahir pada hari Senin (15/04), pukul enam pagi, maka hitungan hari ketujuh untuk aqiqahnya sudah mulai dihitung pada hari Senin. Dengan demikian, aqiqah bayi tersebut dilakukan pada hari Minggu (21/04).

Jika bayi lahir pada hari Senin (15/04), pukul enam sore, hitungan hari ketujuh tidak dimulai dari Senin, melainkan dari Selasa. Maka, aqiqah bayi tersebut pada hari Senin (22/04).

Hikmah Aqiqah di Hari Ketujuh

Sudah pasti ada makna tersirat mengapa kita dianjurkan aqiqah pada hari ketujuh, bukan pada saat hari kelahiran bayi. Karena tentu saja pada awal kelahiran keluarga disibukkan untuk merawat ibu dan bayi. Selain itu, mencari kambing untuk aqiqah juga perlu usaha, seandainya disyariatkan pada hari pertama kelahiran tentu akan menyulitkan.

Murid Asy Syaukani, Shidiq Hasan Khon rahimahullah menjelaskan,

“Sudah semestinya ada selang waktu antara kelahiran dan waktu aqiqah. Pada awal kelahiran tentu saja keluarga disibukkan untuk merawat si ibu dan bayi. Sehingga ketika itu, janganlah mereka dibebani lagi dengan kesibukan yang lain. Dan tentu ketika itu mencari kambing juga butuh usaha. Seandainya aqiqah disyariatkan di hari pertama kelahiran sungguh ini sangat menyulitkan. Hari ketujuhlah hari yang cukup lapang untuk pelaksanaan aqiqah.”

(Roudhotun Nadiyah Syarh Ad Duroril Bahiyah, Shidiq Hasan Khon, hal. 349, terbitan Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, 1422 H)

Aqiqah Tidak Bisa Dilaksanakan Pada Hari Ketujuh?

Waktu yang paling utama dan sangat dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh atau seminggu setelah kelahiran bayi. Lalu, bagaimana jika kita belum bisa melaksanakan aqiqah anak pada hari ketujuh?

Tentang hal tersebut, terdapat perbedaan pendapat diantara para ulama. Menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah, waktu aqiqah adalah pada hari ketujuh dan tidak boleh di hari sebelumnya. Sedangkan, menurut ulama Syafi’iyah dan Hambali, waktu aqiqah dimulai dari kelahiran. Tidak sah aqiqah sebelumnya dan hanya dianggap sebagai sembelihan biasa.

Ulama Hambali juga berpendapat bahwa apabila aqiqah tidak dilaksanakan pada hari ketujuh, maka disunnahkan dilaksanakan pada hari keempatbelas. Jika tidak sempat lagi pada hari tersebut, boleh dilakukan pada hari keduapuluh satu.

Lalu ulama Syafi’iyah juga berpendapat bahwa aqiqah tidaklah dianggap luput jika diakhirkan waktunya. Namun, dianjurkan aqiqah tidaklah diakhirkan hingga usia baligh. Jika telah baligh belum juga diaqiqahi, maka aqiqahnya itu gugur dan si anak boleh memilih untuk mengaqiqahi dirinya sendiri.

Kesimpulan

Dari ulasan diatas, kita mendapat kesimpulan, bahwa waktu yang paling utama dan sangat dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah anak adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.

Aqiqah pada hari ketujuh mempunyai makna agar tidak menyulitkan orang tua bayi, hal tersebut dikarenakan mencari kambing atau domba untuk aqiqah juga butuh usaha dan pada hari pertama kelahiran bayi, tentu keluarga disibukkan dengan mengurus ibu dan bayi.

Hikmah Aqiqah Anak Dalam Islam

Hikmah Aqiqah Anak Dalam Islam

Setiap amalan yang kita lakukan pasti ada hikmah maupun pelajaran yang bisa kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang kita masih belum mengetahui sebenarnya apa tujuan atau manfaat dari setiap amalan yang dilakukan.

Jika sebelumnya sudah dibahas mengenai Niat dan Doa Aqiqah Bahasa Arab Beserta Terjemahannya, maka pada kesempatan kali ini Pelangi Aqiqah akan menguraikan beberapa informasi yang berkaitan dengan hikmah aqiqah terhadap anak.

Pengertian Hikmah

Sebelum memasuki inti pembahasan, kita harus ketahui terlebih dahulu mengenai definisi dari apa itu hikmah? Dikutip dari hidayatullah.com, asalnya kata hikmah memiliki beberapa arti (lafazh musytarak). Diantaranya, dalam Lisan al-Arab, Ibn Manzhur menyebutkan hikmah itu al-qadha yang artinya memutuskan. Hikmah adalah kemampuan akal memahami hukum-hukum syari’ah dan meletakkan sesuatu tempat yang semestinya.

Hikmah: Pemahaman

Hikmah juga bermakna sebagai pemahaman Hal tersebut seperti yang ditunjukkan dalam ayat:

يَا يَحْيَىٰ خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ۖ وَآتَيْنَاهُ الْحُكْمَ صَبِيًّا

Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak,

(QS. Maryam [19]: 12)

Pada ayat tersebut, Ibn Katsir menerangkan bahwa Kami memberikan kepada Yahya pemahaman, ilmu kesungguhan memenuhi panggilan kebaikan dan konsisten atasnya (Tafsir al-Qur’an al-Azhim).

Hikmah: Pengetahuan

Makna dari hikmah berikutnya yaitu pengetahuan, seperti yang disebutkan dalam ayat:

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ الْكِتَابَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ۚ فَإِنْ يَكْفُرْ بِهَا هَٰؤُلَاءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَيْسُوا بِهَا بِكَافِرِينَ

Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmat dan kenabian Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang sekali-kali tidak akan mengingkarinya.

(QS. Al-An’am [6]: 89)

Prof. Wahbah az-Zuhaili mengatakan, al-hukma dalam ayat tersebut berarti ilmu yang bermanfaat dan pemahaman terhadap agama. (Tafsir al-Munir).

Hikmah: Nasihat

Hikmah juga bisa bermaksud sebagai nasihat, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Baqarah berikut:

وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ وَمَآأَنزَلَ عَلَيْكُم مِّنَ الْكِتَابِ وَالْحِكْمَةِ يَعِظُكُم بِهِ

Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu yaitu Al-Kitab dan Al-Hikmah. Allah memberi pengajaran kepadamu dengan apa yang diturunkan-Nya itu.

(QS. Al-Baqarah [2]: 231)

Hikmah dalam ayat tersebut bermakna nasihat, seperti dikatakan ar-Razi mengutip pendapat al-Muqatil. (Tafsir Mafatih al-Ghaib).

Pengertian Aqiqah

Setelah diuraikan sebelumnya mengenai pengertian atau definisi dari hikmah, maka pada bagian ini akan diuraikan juga secara singkat tentang pengertian aqiqah.

Secara bahasa, aqiqah artinya memotong (al-qat’u). Makna dari memotong tersebut adalah memotong hewan aqiqah, seperti kambing atau domba. Tidak diperkenankan aqiqah menggunakan hewan seperti kelinci, ayam, burung.

Baca Juga : Syarat Ketentuan Aqiqah Anak Laki-Laki dan Perempuan

Sedangkan, menurut bahasa aqiqah adalah suatu ibadah yang ditujukkan kepada Allah sebagai bentuk rasa bersyukur atas nikmat dan karunia kelahiran bayi.

Untuk aqiqah anak laki-laki menggunakan dua ekor kambing/domba dan aqiqah anak perempuan menggunakan satu ekor kambing/domba. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan aqiqah yaitu pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi.

الْغُلَامُ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ يُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُسَمَّى وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih di hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur kepalanya.“

(HR. Nasa’i 4149, Abu Daud 2837, Tirmidzi 1522, dan dishahihkan Al-Albani)

Hikmah Aqiqah

Masuk kedalam inti pembahasan, apa hikmah yang kita dapatkan dalam melaksanakan aqiqah? Hikmah aqiqah pada anak merupakan sebagai wujud taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah sekaligus bentuk rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah atas kelahiran sang buah hati.

Aqiqah juga sebagai wadah berbagi rasa kegembiraan dalam menjalankan syari’at Islam dengan bertambahnya keturunan orang Islam yang akan memperbanyak umat Rasulullah Shallalalhu ‘Alaihi Wasallam.

Selain itu, dalam aqiqah kita juga membagikan daging dari hewan aqiqah yang telah disembelih dengan ketentuan sudah diolah terlebih dahulu (matang). Masakan yang sudah matang tersebut bisa kita bagikan kepada tetangga, teman, sahabat, dengan demikian bisa memperkuat ukhuwah (persaudaraan) di antara masyarakat Muslim.

Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari ibadah aqiqah untuk anak-anak Muslim. Aamiin.